Emiten Pendatang Baru Ini Pimpin Top Losers Pekan Ini

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
15 June 2019 15:05
Saham PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) kini berbalik menjadi top loser sepanjang perdagangan selama sepekan.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat menjadi pemimpin klasemen top gainers (pencetak kenaikan harga tertinggi), saham PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) kini berbalik menjadi top loser sepanjang perdagangan selama sepekan.

Saham emiten pengelola Fitra Hotel Majalengka, Jawa Barat ini baru saja tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (11/6/2019). Pada perdagangan sesi I Rabu, saham ini naik 28,32% ke Rp 222/unit dan menjadi top gainer.

Berada di posisi kedua adalah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang 52% sahamnya dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya milik Sandiaga Uno, calon wakil presiden dari kubu penantang pada pilpres tahun ini. Saham berkode MPMX ini melemah 36,99% menjadi Rp 890 per unit.

Kedua emiten tersebut bergerak di bidang perdagangan, jasa dan investasi. Jika diperhatikan lebih detil, emiten dari sektor tersebut pekan ini mendominasi jajaran top losers. Sebanyak 5 dari 10 saham terboncos berasal dari sektor ini, khususnya yang bergerak di subsektor pariwisata.
Emiten Pendatang Baru Ini Pimpin Top Losers Pekan IniFoto: Sumber: BEI
Koreksi saham FITT terjadi di tengah rugi bersih perseroan pada 2018 yang mencapai Rp 5,37 miliar. Jika ditilik lebih rinci, momok buruknya kinerja bottom line perseroan berasal dari tingginya beban usaha dan beban bunga pinjaman bank sepanjang tahun lalu.

Pada tahun 2018, pos beban usaha perusahaan mencapai Rp 6,96 miliar, atau setara dengan 86,19% total pemasukan FITT di level Rp 8,07 miliar. Selain itu, pos bunga pinjaman bank juga tercatat cukup besar mencapai 39,01% atau setara Rp 3,15 miliar.

Sementara itu, saham MPMX terkoreksi setelah melesat tinggi sejak pertengahan Mei. Investor memburu saham ini jelang pembagian dividen senilai Rp 2,1 triliun pada 10 Juni. Pada 16 Mei saham ini dihargai Rp 1.210/unit (16 Mei) tetapi kemudian naik hingga menyentuh Rp 1.450 (12 Juni) yang merupakan titik tertingginya sejak 31 Mei 2013.

Selain FITT, saham lain di sektor pariwisata yang masuk di jajaran top losers adalah PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dengan koreksi mingguan sebesar 22,1% ke level Rp 1.090 per saham. Sektor pariwisata tengah berhitung efek kenaikan harga tiket pesawat domestik terhadap minat masyarakat dalam bepergian.

Dua saham lain dari sektor perdagangan, jasa dan investasi yang juga masuk jajaran top losers adalah PT Sejahterajaya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) yang bergerak di subsektor kesehatan serta PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang bergerak di sektor ritel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article IHSG Sumringah Wall Street Cetak Rekor, Pagi Ini Dibuka Naik 0,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular