
Koreksi Saham Teknologi Tekan Bursa AS di Pembukaan Jumat
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 June 2019 21:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada pembukaan perdagangan Jumat (14/6/2019) menyusul koreksi emiten teknologi berbarengan dengan rilis data ekonomi China yang negatif.
Indeks Dow Jones Industrial Average sempat anjok 100 poin pada pagi, didorong saham Intel dan Apple. Indkes S&P 500 tertekan 0,3% dengan koreksi sektor teknologi sebesar 0,3% sedangkan indeks Nasdaq tergelincir 0,6%.
Emiten produsen chip Broadcom melaporkan pendapatan yang lebih lemah dari ekspektasi dan pada kuartal pertama tahun ini dan memangkas proyeksinya untuk 2019, menyusul pelemahan permintaan secara umum di tengah serangan AS terhadap Huawei.
Saham semikonduktor lainnya juga melemah seperti Micron Technology dan Advanced Micro Technology yang terpelanting lebih dari 1,5%. Saham Intel amblas 1,9%.
"Lemahnya outlook semester kedua dapat menekan perusahaan sejenis dan semikonduktor secara umum hngga ada resolusi antara China dan AS yang bisa membangkitkan lagi keyakinan konsumen," ujar analis Bank of America Vivek Arya dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Data industri yang mengecewakan dari China juga memperburuk sentimen para investor. Data produksi industgri menguat hanya 5% bulan lalu berdasarkan basis tahunan (year-over-year/YoY) menjadi yang terlemah dalam 17 tahun terakhir.
Mayoritas indeks bursa saham AS membukukan kinerja yang solid pada sesi perdagangan kemarin sehingga indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq tercatat masih menguat 5% jelang perdagangan Jumat.
Penjualan ritel AS pada Mei menguat 0,5%, menurut Departemen Perdagangan. Angka itu terhitung di bawah ekspektasi ekonom dalam polling Refinitiv yang mengekspektasikan angka 0,6%.
Pelaku pasar juga masih menunggu kepastian pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) untuk membantu meringankan situasi perekonomian di Negeri Adidaya tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Indeks Dow Jones Industrial Average sempat anjok 100 poin pada pagi, didorong saham Intel dan Apple. Indkes S&P 500 tertekan 0,3% dengan koreksi sektor teknologi sebesar 0,3% sedangkan indeks Nasdaq tergelincir 0,6%.
Emiten produsen chip Broadcom melaporkan pendapatan yang lebih lemah dari ekspektasi dan pada kuartal pertama tahun ini dan memangkas proyeksinya untuk 2019, menyusul pelemahan permintaan secara umum di tengah serangan AS terhadap Huawei.
"Lemahnya outlook semester kedua dapat menekan perusahaan sejenis dan semikonduktor secara umum hngga ada resolusi antara China dan AS yang bisa membangkitkan lagi keyakinan konsumen," ujar analis Bank of America Vivek Arya dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Data industri yang mengecewakan dari China juga memperburuk sentimen para investor. Data produksi industgri menguat hanya 5% bulan lalu berdasarkan basis tahunan (year-over-year/YoY) menjadi yang terlemah dalam 17 tahun terakhir.
Mayoritas indeks bursa saham AS membukukan kinerja yang solid pada sesi perdagangan kemarin sehingga indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq tercatat masih menguat 5% jelang perdagangan Jumat.
Penjualan ritel AS pada Mei menguat 0,5%, menurut Departemen Perdagangan. Angka itu terhitung di bawah ekspektasi ekonom dalam polling Refinitiv yang mengekspektasikan angka 0,6%.
Pelaku pasar juga masih menunggu kepastian pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) untuk membantu meringankan situasi perekonomian di Negeri Adidaya tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Most Popular