2 Hari Terkoreksi, Hari Ini IHSG Berani Bangkit

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 June 2019 09:43
2 Hari Terkoreksi, Hari Ini IHSG Berani Bangkit
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca terkoreksi dalam 2 hari perdagangan terakhir, pada hari ini bursa saham Indonesia bangkit. Pada pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan apresiasi sebesar 0,08% ke level 6.278,03. Pada pukul 09:30 WIB, penguatan IHSG sudah bertambah menjadi 0,17% ke level 6.284,02.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan melemah: indeks Shanghai turun 0,17%, indeks Hang Seng turun 0,64%, indeks Straits Times turun 0,25, dan indeks Kospi turun 0,18%.

Potensi eskalasi perang dagang AS-China menjadi faktor yang menekan kinerja bursa saham Benua Kuning. Sebelumnya, sempat terdapat optimisme bahwa Presiden AS Donald Trump akan melakukan dialog dengan Presiden China Xi Jinping ketika gelaran KTT G-20 berlangsung pada akhir bulan ini di Jepang.

Namun, semakin mendekati akhir bulan Juni, pertemuan Trump dengan Xi masih abu-abu, belum ada kepastian, walau memang Washington masih ingin kedua pemimpin negara bertemu guna membuka jalan menuju damai dagang.

"Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters.

Sebelumnya, pejabat senior di lingkungan pemerintahan China mengungkapkan bahwa Beijing bahkan belum melakukan apapun terkait rencana pertemuan Trump-Xi.

"Bagi China, yang penting adalah protokol dan bagaimana beliau dihormati. China tidak ingin Xi pergi ke sebuah pertemuan yang akan mempermalukan dirinya," tegas sang pejabat, dikutip dari Reuters.

Sekedar mengingatkan, Trump sebelumnya sudah mengancam bahwa dirinya akan akan membebankan bea masuk tambahan bagi produk impor asal China jika Xi sampai tak menemuinya di sela-sela KTT G-20 nanti.

Belum tereskalasi lagi saja, perekonomian China sudah begitu tertekan. Belum lama ini, penjualan mobil periode Mei 2019 diumumkan anjok hingga 16,4% secara tahunan, menandai penurunan selama 11 bulan beruntun. Kontraksi pada bulan Mei juga lebih buruk ketimbang kontraksi pada bulan April yang sebesar 14,6%.

Mengingat posisi China sebagai negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia, tekanan terhadap perekonomian China pastilah memberi dampak negatif yang relatif signifikan bagi negara-negara lain. Investor asing memegang peranan penting dalam mendongkrak kinerja IHSG. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 58,4 miliar di pasar saham tanah air (pasar reguler).

Wajar jika investor asing cukup gencar melakukan aksi beli pada hari ini. Pasalnya, seperti yang sudah disebutkan di atas, IHSG sudah membukukan pelemahan dalam 2 hari perdagangan terakhir.

Jika ditotal, pelemahan dalam 2 hari terakhir tersebut mencapai 0,52%. Sementara itu, investor asing tercatat sudah membukukan jual bersih senilai Rp 766,1 miliar di pasar reguler dalam 2 hari terakhir.

Pelemahan IHSG serta jual bersih yang dibukukan investor asing dalam 2 hari terakhir praktis membuka ruang untuk melakukan aksi beli pada hari ini, walaupun kinerja rupiah sedang tak mendukung.

Hingga berita ini diturunkan, rupiah ditransaksikan melemah 0,18% di pasar spot ke level Rp 14.300/dolar AS.

Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing pada pagi hari ini di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 51,3 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 17,8 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 12,7 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 5,9 miliar), dan PT Media Nusantara Citra Tbk/MNCN (Rp 4,3 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular