
Wow! Telkom Raup Laba Rp 49 Miliar per Harinya
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
12 June 2019 12:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Market Leader industri telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang sesi I hari ini, pada Rabu (12/6/2019). Hingga berita ini dimuat, nilai transaksi TLKM mencapai Rp 257 miliar dengan total volume perdagangan sebesar 65,93 juta transaksi.
Meskipun begitu, harga saham perusahaan tercatat mengalami koreksi 2,49% ke level Rp 3.920/unit saham, di mana investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 57,91 miliar.
Aksi jual pelaku pasar tampaknya didorong oleh aksi ambil untung (profit taking), karena seminggu menjelang tanggal cum dividen, harga saham perusahaan melesat 10,38%.
Sebagai informasi, kemarin (11/6/2019) adalah batas akhir bagi investor untuk membeli saham Telkom jika ingin mendapatkan dividen di pasar reguler (tanggal cum dividen).
RUPST Telkom menetapkan akan membagikan 90% laba bersih 2018 menjadi dividen kepada para pemegang saham. Total jumlah dividen yang dibagikan senilai Rp 16,23 triliun.
Akan tetapi, dengan nilai transaksi yang cukup tinggi, saham pelat merah satu ini tampaknya masih terus dilirik investor. Terlebih lagi, perusahaan masih dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri telekomunikasi dengan performa keuangan yang mayoritas tumbuh positif tiap tahunnya.
Dalam 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba bersih perusahaan tercatat sebesar 13,56%, di mana selama periode tersebut rerata laba bersih harian yang dikantongi perusahaan mencapai Rp 49,04 miliar.
Kemudian, jika dihitung dari perolehan laba kuartal I-2019 yang sebesar 6,22 triliun, maka setiap hari pada 90 hari pertama 2019 TLKM membukukan laba Rp 69,16 miliar. Sementara itu, total omzet harian yang dicatatkan perusahaan mencapai Rp 387,11 miliar.
Beberapa waktu lalu, Telkomsel mengumumkan kemitraan strategisnya dengan dua pemain teknologi terkemuka di dunia, Cisco dan Huawei, dalam perhelatan Mobile World Congress 2019 (MWC 2019) di Barcelona. Kerja sama ini merupakan langkah Telkomsel untuk mengembangkan 5G di Indonesia.
Manajemen perusahaan memastikan, sanksi pembatasan Amerika Serikat (AS) atas Huawei tidak mempengaruhi hubungan kemitraan dengan vendor tersebut.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin mengatakan Telkomsel secara independen selalu memastikan bahwa seluruh perangkat yang digunakan memenuhi regulasi pemerintah dan juga standarisasi Internasional.
"Hingga saat ini kemitraan kami dengan pihak-pihak vendor berjalan secara normal," kata Denny, kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/06/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Mitratel Ambil Alih Perusahaan Tower
Meskipun begitu, harga saham perusahaan tercatat mengalami koreksi 2,49% ke level Rp 3.920/unit saham, di mana investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 57,91 miliar.
Aksi jual pelaku pasar tampaknya didorong oleh aksi ambil untung (profit taking), karena seminggu menjelang tanggal cum dividen, harga saham perusahaan melesat 10,38%.
Sebagai informasi, kemarin (11/6/2019) adalah batas akhir bagi investor untuk membeli saham Telkom jika ingin mendapatkan dividen di pasar reguler (tanggal cum dividen).
RUPST Telkom menetapkan akan membagikan 90% laba bersih 2018 menjadi dividen kepada para pemegang saham. Total jumlah dividen yang dibagikan senilai Rp 16,23 triliun.
Akan tetapi, dengan nilai transaksi yang cukup tinggi, saham pelat merah satu ini tampaknya masih terus dilirik investor. Terlebih lagi, perusahaan masih dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri telekomunikasi dengan performa keuangan yang mayoritas tumbuh positif tiap tahunnya.
Dalam 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba bersih perusahaan tercatat sebesar 13,56%, di mana selama periode tersebut rerata laba bersih harian yang dikantongi perusahaan mencapai Rp 49,04 miliar.
Kemudian, jika dihitung dari perolehan laba kuartal I-2019 yang sebesar 6,22 triliun, maka setiap hari pada 90 hari pertama 2019 TLKM membukukan laba Rp 69,16 miliar. Sementara itu, total omzet harian yang dicatatkan perusahaan mencapai Rp 387,11 miliar.
Beberapa waktu lalu, Telkomsel mengumumkan kemitraan strategisnya dengan dua pemain teknologi terkemuka di dunia, Cisco dan Huawei, dalam perhelatan Mobile World Congress 2019 (MWC 2019) di Barcelona. Kerja sama ini merupakan langkah Telkomsel untuk mengembangkan 5G di Indonesia.
Manajemen perusahaan memastikan, sanksi pembatasan Amerika Serikat (AS) atas Huawei tidak mempengaruhi hubungan kemitraan dengan vendor tersebut.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin mengatakan Telkomsel secara independen selalu memastikan bahwa seluruh perangkat yang digunakan memenuhi regulasi pemerintah dan juga standarisasi Internasional.
"Hingga saat ini kemitraan kami dengan pihak-pihak vendor berjalan secara normal," kata Denny, kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/06/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Mitratel Ambil Alih Perusahaan Tower
Most Popular