
Sentimen Luar & Dalam Mendukung, Bursa Saham Asia Menghijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 June 2019 17:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak menutup perdagangan pertama di pekan ini di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,2%, indeks Shanghai naik 0,86%, indeks Hang Seng naik 2,27%, indeks Straits Times naik 0,69%, dan indeks Kospi naik 1,31%.
Sentimen dari kawasan regional dan luar kawasan regional yang mendukung membuat aksi beli gencar dilakukan investor di awal pekan. Dari kawasan regional, ada rilis data ekonomi yang menggembirakan.
Pada pagi hari ini, pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi Jepang periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 2,2% (QoQ annualized), mengalahkan konsensus yang sebesar 2,1%, seperti dilansir dari Trading Economics.
Kemudian di China, pada pagi hari ini ekspor periode Mei 2019 diumumkan tumbuh sebesar 1,1% secara tahunan. Walaupun tipis saja, capaian pada periode Mei jauh lebih baik ketimbang April kala ekspor jatuh sebesar 2,7% secara tahunan, serta lebih baik dari konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 3,8%, dilansir dari Trading Economics.
Dari luar kawasan regional, damai dagang AS-Meksiko ikut memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Jumat (7/6/2019), AS dan Meksiko berhasil mencapai kesepakatan yang membatalkan kenaikan bea masuk yang menyasar produk impor asal Meksiko.
Pengenaan kenaikan bea masuk tersebut dibatalkan seiring dengan komitmen Meksiko untuk mengambil "langkah keras" guna menahan arus imigran ilegal yang masuk ke AS. Imigran ilegal yang biasanya masuk melalui perbatasan Selatan AS mendapatkan perhatian besar dari Presiden AS Donald Trump yang akhirnya mengancam untuk menaikkan bea masuk atas produk impor asal Meksiko secara bertahap, mulai dari 5% hingga nantinya 25%.
"Tarif yang rencananya diterapkan AS pada Senin terhadap Meksiko, dengan ini ditunda sampai batas yang tidak ditentukan," ujar Trump dalam cuitannya di Twitter.
Guna meluluhkan hati AS, Meksiko akan memberlakukan perluasan atas program Migration Protection Protocols (MPP). Dalam program ini, warga negara Meksiko yang mencari suaka ke AS akan tetap menunggu di negaranya sampai urusan mereka selesai. AS-Meksiko sepakat MPP diterapkan di seluruh negara bagian yang berbatasan sepanjang 3.220 km.
Damai dagang AS-Meksiko tentu merupakan kabar yang sangat baik lantaran Meksiko merupakan mitra dagang penting bagi AS. Bahkan, Meksiko merupakan negara sumber impor terbesar kedua bagi AS.
Menurut data dari Kantor Perwakilan Dagang AS, AS mengimpor barang senilai US$ 346,5 miliar dari Meksiko pada tahun 2018, mengimplikasikan kenaikan sebesar 10,3% dibandingkan nilai tahun 2017, dilansir dari CNBC International. Impor barang dari Meksiko berkontribusi sebesar 13,6% dari total impor barang AS pada tahun lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Sentimen dari kawasan regional dan luar kawasan regional yang mendukung membuat aksi beli gencar dilakukan investor di awal pekan. Dari kawasan regional, ada rilis data ekonomi yang menggembirakan.
Pada pagi hari ini, pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi Jepang periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 2,2% (QoQ annualized), mengalahkan konsensus yang sebesar 2,1%, seperti dilansir dari Trading Economics.
Dari luar kawasan regional, damai dagang AS-Meksiko ikut memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Jumat (7/6/2019), AS dan Meksiko berhasil mencapai kesepakatan yang membatalkan kenaikan bea masuk yang menyasar produk impor asal Meksiko.
Pengenaan kenaikan bea masuk tersebut dibatalkan seiring dengan komitmen Meksiko untuk mengambil "langkah keras" guna menahan arus imigran ilegal yang masuk ke AS. Imigran ilegal yang biasanya masuk melalui perbatasan Selatan AS mendapatkan perhatian besar dari Presiden AS Donald Trump yang akhirnya mengancam untuk menaikkan bea masuk atas produk impor asal Meksiko secara bertahap, mulai dari 5% hingga nantinya 25%.
"Tarif yang rencananya diterapkan AS pada Senin terhadap Meksiko, dengan ini ditunda sampai batas yang tidak ditentukan," ujar Trump dalam cuitannya di Twitter.
Guna meluluhkan hati AS, Meksiko akan memberlakukan perluasan atas program Migration Protection Protocols (MPP). Dalam program ini, warga negara Meksiko yang mencari suaka ke AS akan tetap menunggu di negaranya sampai urusan mereka selesai. AS-Meksiko sepakat MPP diterapkan di seluruh negara bagian yang berbatasan sepanjang 3.220 km.
Damai dagang AS-Meksiko tentu merupakan kabar yang sangat baik lantaran Meksiko merupakan mitra dagang penting bagi AS. Bahkan, Meksiko merupakan negara sumber impor terbesar kedua bagi AS.
Menurut data dari Kantor Perwakilan Dagang AS, AS mengimpor barang senilai US$ 346,5 miliar dari Meksiko pada tahun 2018, mengimplikasikan kenaikan sebesar 10,3% dibandingkan nilai tahun 2017, dilansir dari CNBC International. Impor barang dari Meksiko berkontribusi sebesar 13,6% dari total impor barang AS pada tahun lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Most Popular