
Bursa Asia Ditutup Bervariasi Meskipun PMI China Naik
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 June 2019 18:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di Asia di tutup bervariasi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global, Senin (3/5/2019).
Indeks Manajer Pembelian pabrik Caixin / Markit untuk Mei adalah 50,2, lebih baik dibandingkan ekspektasi konsensus pada angka 50 oleh para analis dalam jajak pendapat Reuters.
Pembacaan PMI untuk April adalah 50,2. Pembacaan PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara yang di bawah itu menunjukkan adanya kontraksi.
Meskipun demikian, perang dagang yang belum menemukan titik terang masih menjadi momok bursa utama Asia. Saham-saham di China daratan di tutup turun, Shanghai komposit tergelincir 0,3% menjadi 2.890,08 dan Shenzhen komposit merosot 1,043% menjadi 1.515,89.
Pada Minggu (2/6/2019), pemerintah China merilis dokumen resmi yang menyalahkan AS memulai perang dagang dan menjadi rekan yang tidak dapat diandalkan selama konsultasi negosiasi kedua negara.
"Selama konsultasi, China telah mengatasi banyak kesulitan dan mengedepankan solusi pragmatis. Namun, AS mundur, dan ketika Anda memberi mereka satu inci, mereka menginginkan halaman, ujar Wang Shouwen Wakil Menteri Perdagangan China, dilansir CNBC International.
Sebelumnya, pada Jumat (31/5/2019), Kementerian Perdagangan China juga dikabarkan akan mengungkapkan "Daftar Entitas Yang Tidak Dapat Diandalkan", dimana keputusan ini dipicu dari tindakan Washington yang sudah mulai membatasi aktifitas bisnis perusahaan milik China, dan FedEx yang dicurigai mengalihkan paket yang ditujukan untuk Huawei, dilansir CNBC International.
Dari Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,15%, penurunan utamanya terjadi pada jam - jam terakhir perdagangan. Saham HSBC turun 1,01%, sementara perusahaan asuransi jiwa AIA tergelincir 1,56%.
Sementara di Jepang, Nikkei 225 di tutup turun 0,92% ke level 20.410,88. Sementara itu indeks Topix juga turun 0,88% menjadi ditutup pada 1.498,96. saham Softbank Group jatuh 6,22% setelah Wall Street Journal melaporkan perusahaan tersebut menghadapi tantangan dalam funding.
Adapun di Korea Selatan, Kospi naik 1,28% ditutup pada level 2.067,85 karena kenaikan pada saham industri kelas berat Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix dengan masing-masing kenaikan 3,06% dan 1,99%.
Dari bursa Australia, ASX 200 tergerus 1,19% berakhir pada level 6.320,50, penurunan tersebut didorong hampir semua sektor yang melemah.
(yam/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Indeks Manajer Pembelian pabrik Caixin / Markit untuk Mei adalah 50,2, lebih baik dibandingkan ekspektasi konsensus pada angka 50 oleh para analis dalam jajak pendapat Reuters.
Pembacaan PMI untuk April adalah 50,2. Pembacaan PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara yang di bawah itu menunjukkan adanya kontraksi.
Pada Minggu (2/6/2019), pemerintah China merilis dokumen resmi yang menyalahkan AS memulai perang dagang dan menjadi rekan yang tidak dapat diandalkan selama konsultasi negosiasi kedua negara.
"Selama konsultasi, China telah mengatasi banyak kesulitan dan mengedepankan solusi pragmatis. Namun, AS mundur, dan ketika Anda memberi mereka satu inci, mereka menginginkan halaman, ujar Wang Shouwen Wakil Menteri Perdagangan China, dilansir CNBC International.
Sebelumnya, pada Jumat (31/5/2019), Kementerian Perdagangan China juga dikabarkan akan mengungkapkan "Daftar Entitas Yang Tidak Dapat Diandalkan", dimana keputusan ini dipicu dari tindakan Washington yang sudah mulai membatasi aktifitas bisnis perusahaan milik China, dan FedEx yang dicurigai mengalihkan paket yang ditujukan untuk Huawei, dilansir CNBC International.
Dari Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,15%, penurunan utamanya terjadi pada jam - jam terakhir perdagangan. Saham HSBC turun 1,01%, sementara perusahaan asuransi jiwa AIA tergelincir 1,56%.
Sementara di Jepang, Nikkei 225 di tutup turun 0,92% ke level 20.410,88. Sementara itu indeks Topix juga turun 0,88% menjadi ditutup pada 1.498,96. saham Softbank Group jatuh 6,22% setelah Wall Street Journal melaporkan perusahaan tersebut menghadapi tantangan dalam funding.
Adapun di Korea Selatan, Kospi naik 1,28% ditutup pada level 2.067,85 karena kenaikan pada saham industri kelas berat Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix dengan masing-masing kenaikan 3,06% dan 1,99%.
Dari bursa Australia, ASX 200 tergerus 1,19% berakhir pada level 6.320,50, penurunan tersebut didorong hampir semua sektor yang melemah.
(yam/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Most Popular