
Trump "Mainkan" Peran GoT, Wall Street Dibuka Menguat Tipis
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 May 2019 21:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Selasa (28/5/2019) meski dalam kisaran yang terbatas menyusul tensi perang dagang antara AS dan China yang belum juga meredup di tengah manuver politik-ekonomi Presiden AS Donald Trump.
Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat 104 poin dipimpin oleh saham Microsoft dan Cisco Systems. Indeks S&P 500 juga menguat, sebesar 0,4%, sedangkan indeks Nasdaq tumbuh 0,6%.
Trump pada Senin mengatakan, pihaknya belum siap meneken kesepakatan dagang dengan China dan menegaskan bahwa tarif terhadap produk impor asal China bisa dinaikkan secara "substansial".
Pernyataan tersebut mengemuka setelah harian Xinhua memberitakan bahwa Beijing tidak akan tunduk pada tuntutan AS untuk mengubah sistem perekonomian mereka. Negeri Adidaya itu juga menuntut China membatalkan kewajiban pengalihan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Trump memainkan Game of Thrones dengan pelaku usaha asing dan domestik. Karena dia memimpin negara berperekonomian dan militer terbesar, dia akan meminta banyak perjanjian yang menguntungkan AS," ujar Presiden dan chief investment strategist Yardeni Research Ed Yardeni sebagaimana dikutip CNBC International.
Perang dagang sepanjang Mei telah membuat indeks S&P 500 tergerogoti lebih dari 4%. Investor pun mengoleksi obligasi pemerintah AS sehingga imbal hasil (yield) turun ke level 2,27% yang merupakan titik terendah dalam 19 bulan terakhir.
Pelaku pasar juga menunggu rilis data indeks harga rumah per Maret yang dirilis S&P Case-Shiller. Demikian juga dengan indeks keyakinan konsumen AS, serta data manufaktur Fed per Mei.
Dari sisi korporasi, rencana merger Fiat Chrysler dengan pabrikan mobil Prancis Renault membuat harga saham Fiat meroket lebih dari 8%. Sementara itu, saham Total Systems naik lebih dari 4% setelah menyetujui rencana merger dengan Global Payments.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) menguat 104 poin dipimpin oleh saham Microsoft dan Cisco Systems. Indeks S&P 500 juga menguat, sebesar 0,4%, sedangkan indeks Nasdaq tumbuh 0,6%.
Trump pada Senin mengatakan, pihaknya belum siap meneken kesepakatan dagang dengan China dan menegaskan bahwa tarif terhadap produk impor asal China bisa dinaikkan secara "substansial".
"Trump memainkan Game of Thrones dengan pelaku usaha asing dan domestik. Karena dia memimpin negara berperekonomian dan militer terbesar, dia akan meminta banyak perjanjian yang menguntungkan AS," ujar Presiden dan chief investment strategist Yardeni Research Ed Yardeni sebagaimana dikutip CNBC International.
Perang dagang sepanjang Mei telah membuat indeks S&P 500 tergerogoti lebih dari 4%. Investor pun mengoleksi obligasi pemerintah AS sehingga imbal hasil (yield) turun ke level 2,27% yang merupakan titik terendah dalam 19 bulan terakhir.
Pelaku pasar juga menunggu rilis data indeks harga rumah per Maret yang dirilis S&P Case-Shiller. Demikian juga dengan indeks keyakinan konsumen AS, serta data manufaktur Fed per Mei.
Dari sisi korporasi, rencana merger Fiat Chrysler dengan pabrikan mobil Prancis Renault membuat harga saham Fiat meroket lebih dari 8%. Sementara itu, saham Total Systems naik lebih dari 4% setelah menyetujui rencana merger dengan Global Payments.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Most Popular