
Kehabisan Bensin, IHSG Putar Balik ke Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 May 2019 10:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan hari ini dengan penguatan sebesar 0,05%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju di zona hijau untuk beberapa saat. Titik tertinggi IHSG pada hari ini berada di level 6.118,91 (+0,33% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, 27/5/2019).
Namun, kini IHSG sudah berada di zona merah. Pada pukul 10:28 WIB, IHSG ditransaksikan melemah 0,2% ke level 6.086,98.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan yang sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,42%, indeks Shanghai naik 0,46%, dan indeks Hang Seng naik 0,22%.
Kemesraan AS-Jepang di bidang perdagangan kembali menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa regional. Selama 4 hari, Presiden AS Donald Trump berkunjung ke Jepang untuk bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe. Berbicara dalam konferensi pers bersama Abe, Trump mengatakan bahwa dirinya berharap bisa mengumumkan kesepakatan dagang dengan Jepang dalam waktu yang sangat dekat.
Trump mengungkapkan bahwa defisit dagang yang dialami oleh AS dengan Jepang adalah sangat besar, namun dirinya berharap bahwa permasalahan tersebut bisa segera diatasi.
"Mereka (Jepang) adalah pebisnis yang luar biasa, negosiator yang luar biasa dan telah menempatkan kita (AS) di dalam sebuah posisi yang sulit, namun saya rasa kami akan mencapai kesepakatan dengan Jepang," kata Trump pada hari Senin (27/5/2019), dilansir dari CNBC International.
Sementara itu, Abe mengatakan bahwa dirinya dan Trump telah setuju untuk mempercepat dialog dagang kedua negara.
Sebelumnya, Trump sempat mengancam bahwa dirinya akan mengenakan bea masuk yang tinggi bagi mobil impor asal Jepang. Kini, pelaku pasar optimistis bahwa ancaman tersebut tak akan dieksekusi.
Sekedar mengingatkan, Jepang merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah AS dan China. Jika perang dagang AS-Jepang bisa dihindari, tentu perekonomian dunia bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.
Selain itu, kekhawatiran terkait eskalasi perang dagang AS-China yang sempat membuat mayoritas bursa saham utama kawasan kawasan Asia dibuka melemah hari ini nampak sudah mereda.
Kemarin, Trump mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak siap untuk meneken kesepakatan dagang dengan China.
"Saya rasa mereka mungkin berharap bahwa mereka meneken kesepakatan dagang yang sudah ada di atas meja sebelum mereka mencoba untuk menegosiasikan ulang," kata Trump, dilansir dari Bloomberg.
"Mereka ingin meneken kesepakatan dagang. Saat ini, kami tidak siap untuk melakukannya." ungkap Trump.
Bahkan, Trump mengungkapkan bahwa bea masuk yang dikenakan oleh AS terhadap produk impor asal China dapat dinaikkan dengan sangat signifikan dan mudah.
Namun, di sisi lain Trump juga mengungkapkan optimismenya bahwa perang dagang pada akhirnya akan bisa diakhiri.
"Saya rasa di masa depan China dan AS pasti akan meneken kesepakatan dagang yang baik, dan kami menantikan hal tersebut," kata Trump, dilansir dari Bloomberg.
"Karena saya tak percaya bahwa China dapat terus membayar ratusan miliar dolar dalam bentuk bea masuk. Saya tak percaya mereka dapat melakukannya," lanjutnya menambahkan.
Namun, kini IHSG sudah berada di zona merah. Pada pukul 10:28 WIB, IHSG ditransaksikan melemah 0,2% ke level 6.086,98.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan yang sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,42%, indeks Shanghai naik 0,46%, dan indeks Hang Seng naik 0,22%.
Trump mengungkapkan bahwa defisit dagang yang dialami oleh AS dengan Jepang adalah sangat besar, namun dirinya berharap bahwa permasalahan tersebut bisa segera diatasi.
"Mereka (Jepang) adalah pebisnis yang luar biasa, negosiator yang luar biasa dan telah menempatkan kita (AS) di dalam sebuah posisi yang sulit, namun saya rasa kami akan mencapai kesepakatan dengan Jepang," kata Trump pada hari Senin (27/5/2019), dilansir dari CNBC International.
Sementara itu, Abe mengatakan bahwa dirinya dan Trump telah setuju untuk mempercepat dialog dagang kedua negara.
Sebelumnya, Trump sempat mengancam bahwa dirinya akan mengenakan bea masuk yang tinggi bagi mobil impor asal Jepang. Kini, pelaku pasar optimistis bahwa ancaman tersebut tak akan dieksekusi.
Sekedar mengingatkan, Jepang merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah AS dan China. Jika perang dagang AS-Jepang bisa dihindari, tentu perekonomian dunia bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.
Selain itu, kekhawatiran terkait eskalasi perang dagang AS-China yang sempat membuat mayoritas bursa saham utama kawasan kawasan Asia dibuka melemah hari ini nampak sudah mereda.
Kemarin, Trump mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak siap untuk meneken kesepakatan dagang dengan China.
"Saya rasa mereka mungkin berharap bahwa mereka meneken kesepakatan dagang yang sudah ada di atas meja sebelum mereka mencoba untuk menegosiasikan ulang," kata Trump, dilansir dari Bloomberg.
"Mereka ingin meneken kesepakatan dagang. Saat ini, kami tidak siap untuk melakukannya." ungkap Trump.
Bahkan, Trump mengungkapkan bahwa bea masuk yang dikenakan oleh AS terhadap produk impor asal China dapat dinaikkan dengan sangat signifikan dan mudah.
Namun, di sisi lain Trump juga mengungkapkan optimismenya bahwa perang dagang pada akhirnya akan bisa diakhiri.
"Saya rasa di masa depan China dan AS pasti akan meneken kesepakatan dagang yang baik, dan kami menantikan hal tersebut," kata Trump, dilansir dari Bloomberg.
"Karena saya tak percaya bahwa China dapat terus membayar ratusan miliar dolar dalam bentuk bea masuk. Saya tak percaya mereka dapat melakukannya," lanjutnya menambahkan.
Next Page
Kehabisan Bensin
Pages
Most Popular