Tren Penguatan Saham Adaro Tertahan Penurunan Harga Batu Bara

Houtmand P Saragih & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 May 2019 14:51
Meskipun harga batu bara di tingkat global cenderung menurun, saham ADRO masih mencatatkan kenaikan sepanjang tahun ini sebesar 5,3%.
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham produsen batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) belakangan mulai bergerak naik, Jumat (24/5/2019).

Namun hari ini harga produsen batu bara terbesar kedua tersebut sedikit tertahan. Hingga pukul 14.14 WIB, saham yang masuk dalam kapitalisasi LQ-45 tersebut melemah 0,39% pada level harga Rp 1.275/unit saham. Volume transaksi mencapai 11,1 juta unit senilai Rp 14,1 miliar.

Padahal kinerja Adaro sepanjang kuartal I-2019 ini cukup baik, dari 18 emiten tambang batu bara yang merilis laporan keuangannya, enam emiten mencatat pertumbuhan termasuk ADRO.

Pertumbuhan laba bersih ADRO kuartal I bahkan mencapai 60,6% menjadi US$ 74,2 juta. Selain mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 10% YoY, perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari tambang batu bara Kestrel sebesar US$ 24,5 juta.

Meskipun harga batu bara di tingkat global cenderung menurun, saham ADRO masih mencatatkan kenaikan sepanjang tahun ini sebesar 5,3%.

Harga batu bara acuan Newcastle kontrak pengiriman Mei di bursa Intercontinental Exchange (ICE) ditutup melemah 0,3% di posisi US$ 83,75 metrik ton pada perdagangan hari Kamis (23/5/2019).

Salah satu sentimen negatif yang membuat harga batu bara menjadi loyo adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin menurun. Hal ini dikarenakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China yang semakin memanas.

AS bahkan tengah mempersiapkan tarif tambahan sebesar 25% pada produk China lain senilai US$ 300 miliar. Sebelumnya produk-produk tersebut bukan merupakan objek perang dagang, alias tidak ada tarif.
(yam) Next Article Digempur Luar-Dalam, Saham Emiten Batu Bara Merah Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular