
Gubernur BI Ungkap Penyebab Rupiah Bisa Terkuat di Asia
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
23 May 2019 12:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar Rupiah terlihat luar biasa hari ini. Mata uang Tanah Air berhasil bangkit setelah tertekan sejak awal pekan. Situasi keamanan yang kondusif sepertinya benar-benar meringankan beban rupiah.
Pada Kamis (23/5/2019) pukul 12:00 WIB, US$ dibanderol Rp 14.485. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan penyebab rupiah bisa menguat. Menurutnya, per hari ini Rupiah diperdagangkan di level Rp 14.470-Rp 14.475/US$.
"Dengan mekanisme yang lebih baik dan meningkat. Jual-beli baik. Eksportir makin banyak yang menjual devisa hasil ekspor ke pasar valas," kata Perry di Gedung Kemenkeu saat Konferensi Pers KSSK, Kamis (23/5/2019).
Menurut Perry, jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, memang Rupiah di 22 Mei 2019 itu melemah karena merespons faktor global dan domestik.
"Global berlanjut ketegangan karena perdagangan AS-China. Jika dari domestik tentu karena merespons yang terjadi di dalam negeri," tutur Perry.
Ke depan, Perry mengungkapkan BI terus berkomitmen untuk selalu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
"Rupiah akan tetap bergerak stabil, tentu dengan perkembangan ke depan ada gejolak. Tapi cenderung menguat," jelas Perry.
(dru/dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Pada Kamis (23/5/2019) pukul 12:00 WIB, US$ dibanderol Rp 14.485. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan penyebab rupiah bisa menguat. Menurutnya, per hari ini Rupiah diperdagangkan di level Rp 14.470-Rp 14.475/US$.
![]() |
Menurut Perry, jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, memang Rupiah di 22 Mei 2019 itu melemah karena merespons faktor global dan domestik.
"Global berlanjut ketegangan karena perdagangan AS-China. Jika dari domestik tentu karena merespons yang terjadi di dalam negeri," tutur Perry.
Ke depan, Perry mengungkapkan BI terus berkomitmen untuk selalu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
"Rupiah akan tetap bergerak stabil, tentu dengan perkembangan ke depan ada gejolak. Tapi cenderung menguat," jelas Perry.
(dru/dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Most Popular