
Analisis Teknikal IHSG
Net Sell Asing Berkurang, IHSG Tunggu Perkembangan Politik
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 May 2019 08:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua hari ini selalu berakhir di zona hijau. Kemarin IHSG mampu di tutup menguat 0,74% pada level 5.951.
Untuk perdagangan hari ini Rabu (22/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan kembali menguat. level pergerakan yang berpotensi untuk di uji berada di 5.9040 hingga 6.040.
Sentimen positif dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berpotensi memberikan angin segar bagi bursa saham di Asia. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,77%, S&P 500 menguat 0,85%, dan Nasdaq Composite terbang 1,08%.
Laju bursa saham New York didorong oleh keputusan pemerintah AS yang memberi keringanan terhadap Huawei. Pekan lalu, pemerintahan Presiden Donald Trump memasukkan Huawei ke daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan dan kepentingan nasional.
Namun Washington kemudian melunak. Kementerian Perdagangan AS memutuskan untuk membolehkan Huawei membeli produk-produk AS hingga 19 Agustus untuk menjaga keandalan jaringan dan perlindungan terhadap konsumen.
Dari dalam negeri, kegaduhan di bidang politik tidak menyurutkan langkah IHSG menapaki zona hijau. Data perdagangan menunjukkan, semua sektor kemarin terlihat menghijau, dipimpin sektor keuangan yang menguat 0,82% dengan sumbangan 15,5 poin penguatan bagi IHSG.
Meskipun investor asing membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 509 miliar, nilai yang dilepas secara jumlah berkurang dibandingkan net sell kemarin yang mencapai Rp 619 miliar. Sepanjang tahun ini, asing masih membukukan net sell senilai Rp 3,2 triliun.
Dari sisi teknikal, Pola lilin putih (white candle) kembali terbentuk pada perdagangan kemarin. Tanda-tanda potensi penguatan pun masih terjaga.
Secara pergerakan, IHSG sudah bergerak di atas level rata-rata nilainya dalam lima hari perdagangan terakhirnya (moving average/MA5).
Potensi IHSG menguji level penghalang kenaikan (resistance) yang ada di level 6.000 cukup terbuka. Level angka psikologis lainnya yang berpotensi membatasi penguatan IHSG berada di 6.040.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Untuk perdagangan hari ini Rabu (22/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan kembali menguat. level pergerakan yang berpotensi untuk di uji berada di 5.9040 hingga 6.040.
Sentimen positif dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berpotensi memberikan angin segar bagi bursa saham di Asia. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,77%, S&P 500 menguat 0,85%, dan Nasdaq Composite terbang 1,08%.
Namun Washington kemudian melunak. Kementerian Perdagangan AS memutuskan untuk membolehkan Huawei membeli produk-produk AS hingga 19 Agustus untuk menjaga keandalan jaringan dan perlindungan terhadap konsumen.
Dari dalam negeri, kegaduhan di bidang politik tidak menyurutkan langkah IHSG menapaki zona hijau. Data perdagangan menunjukkan, semua sektor kemarin terlihat menghijau, dipimpin sektor keuangan yang menguat 0,82% dengan sumbangan 15,5 poin penguatan bagi IHSG.
Meskipun investor asing membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 509 miliar, nilai yang dilepas secara jumlah berkurang dibandingkan net sell kemarin yang mencapai Rp 619 miliar. Sepanjang tahun ini, asing masih membukukan net sell senilai Rp 3,2 triliun.
Dari sisi teknikal, Pola lilin putih (white candle) kembali terbentuk pada perdagangan kemarin. Tanda-tanda potensi penguatan pun masih terjaga.
![]() |
Potensi IHSG menguji level penghalang kenaikan (resistance) yang ada di level 6.000 cukup terbuka. Level angka psikologis lainnya yang berpotensi membatasi penguatan IHSG berada di 6.040.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular