Analisis Teknikal IHSG

Wow! Sepekan Tak Pernah di Zona Hijau, IHSG Amblas 6,16%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
17 May 2019 17:45
Secara mingguan, kinerja IHSG anjlok hingga 6,16%. Nilai transaksi mencapai 726 juta unit saham, senilai Rp 39,3 triliun.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup pekan dengan kinerja yang mengecewakan. Hari ini Jumat (17/5/2019), IHSG kembali ditutup anjlok ke level terendahnya pada 5.826 atau secara persentase terpangkas 1,17%.

Pekan ini IHSG belum pernah menguat dan selalu di tutup turun di atas 1% dari 5 hari perdagangan. Secara mingguan, kinerja IHSG anjlok hingga 6,16%. Nilai transaksi mencapai 726 juta lot saham, senilai Rp 39,3 triliun.

Dalam sepekan, investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) mencapai Rp 3,98 triliun di pasar reguler. Hingga tahun berjalan, asing tercatat membukukan net sell Rp 2,06 triliun.

Melihat kinerja sektoral, industri dasar menjadi sektor yang paling menderita dengan pelemahan 9,31%, disusul sektor infrastruktur yang amblas 7,9%, kemudian sektor properti yang terpangkas 7,26%.

Sentimen negatif utamanya dari data neraca dagang RI menjadi salah satu pemberat utama bagi pasar saham. Defisit neraca dagang bulan April semakin melebar hingga mencapai US$ 2,56. Defisit tersebut merupakan yang terdalam sepanjang sejarah.

Akibatnya rupiah juga cenderung tertekan. Rupiah sepanjang minggu ini melemah 0,87% di pasar spot dan terhenti pada level Rp 14.445/$US.

Gonjang-ganjing politik dalam negeri juga turut membuat jitter para pelaku pasar bursa. Rencananya, pada Rabu (22/5/2019) Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan presiden terpilih periode 2019-2024.

Secara teknikal, IHSG masih belum keluar dari tekanan. Indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) masih cenderung mengarah turun mengikuti tren IHSG yang downtrend.

Pola lilin hitam panjang (long black candle) kembali terbentuk juga mengindikasikan tekanan belum berakhir pada perdagangan selanjutnya.
Sumber: Refinitiv
IHSG tampak nyaman bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5), sehingga potensi penguatan belum terlihat.

Indeks juga masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam dua ratus hari (MA200). Hal ini menunjukkan adanya koreksi pada pergerakan tren utama (major trend).

Adapun level penahan koreksi (support) selanjutnya berpotensi tertahan pada level 5.777 awal pekan depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular