
IHSG Menari di Zona Hijau, Kena PHP Lagi Kah?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 May 2019 09:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,34% pada perdagangan hari ini ke level 6.091,64. Pada pukul 09:30 WIB, penguatan IHSG sudah bertambah lebar menjadi 0,39% ke level 6.095,03.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,21%, indeks Shanghai naik 0,91%, indeks Hang Seng naik 0,64%, dan indeks Kospi naik 0,8%.
Bursa saham regional berhasil mengikuti jejak Wall Street yang mengkahiri perdagangan kemarin (14/5/2019) dengan catatan positif: indeks Dow Jones menguat 0,82%, indeks S&P 500 naik 0,8%, dan indeks Nasdaq Composite terdongkrak 1,14%.
Wajar jika aksi beli mewarnai perdagangan di pasar saham AS kemarin. Pasalnya, Wall Street sudah babak belur pada perdagangan hari Senin (13/5/2019). Pada perdagangan pertama di pekan ini tersebut, indeks Dow Jones jatuh 2,38%, indeks S&P 500 ambruk 2,41%, dan indeks Nasdaq Composite anjlok 3,41%.
Indeks Dow Jones dan indeks S&P 500 dibuat mengalami hari terburuknya sejak awal tahun ini, sedangkan kejatuhan indeks Nasdaq Composite yang mencapai 3,41% merupakan yang terdalam sepanjang 2019.
Selain itu, mendinginnya bara perang dagang AS-China membuat saham-saham di AS dan Asia menjadi incaran investor.
Setelah seringkali mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap China, belakangan justru Presiden AS Donald Trump nampak melunak. Kini, Trump menyebut bahwa perang dagang dengan China hanya merupakan "pertengkaran kecil" serta bersikeras bahwa negosiasi antar 2 negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tersebut belum putus.
"Kami memiliki sebuah dialog yang sedang berlangsung. Itu akan terus berlanjut," papar Trump di hadapan reporter pada hari hari Selasa (14/5/2019) waktu setempat, dilansir dari Reuters.
Trump mengatakan bahwa negosiasi dengan China tersebut berlangsung dengan "sangat baik" dan menyebut bahwa hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping "luar biasa".
Sebelumnya, Trump juga sudah mengonfirmasi bahwa dirinya akan bertemu dengan Xi di sela-sela KTT G-20 pada akhir bulan depan di Jepang.
Sekadar mengingatkan, kali terakhir Trump bertemu dengan Xi adalah juga di sela-sela KTT G-20, yakni pada bulan Desember lalu di Argentina. Hasilnya, kedua negara menyepakati gencatan senjata selama 3 bulan di mana keduanya tak akan mengerek bea masuk untuk importasi produk dari masing-masing negara. Gencatan senjata ini kemudian diperpanjang oleh Trump seiring dengan perkembangan negosiasi dagang yang positif.
Dari pihak China, nada positif juga terucap. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada hari Selasa mengatakan bahwa AS dan China telah setuju untuk terus mengusahakan dialog dagang.
"Terkait dengan bagaimana dialog dagang tersebut diusahakan, saya rasa itu tergantung kepada konsultasi lebih lanjut antar kedua belah pihak," kata Geng, dilansir dari Reuters.
Sementara itu, salah seorang Juru Bicara Kementerian Keuangan AS mengatakan bahwa nantinya Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan merencanakan sebuah negosiasi dagang yang akan digelar di China.
Perkembangan yang ada sejauh ini membuat pelaku pasar optimistis bahwa eskalasi perang dagang dapat segera dihentikan. Investor asing memegang peranan yang cukup besar dalam mendorong IHSG melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 8,4 miliar di pasar reguler.
Sejatinya, kinerja rupiah sedang tak mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah sebesar 0,17% di pasar spot ke level Rp 14.450/dolar AS. Rupiah berada di level terlemahnya sepanjang tahun.
Pelemahan rupiah yang terus berlangsung membuat investor asing berpotensi menanggung yang namanya kerguian kurs sehingga aksi jual akan cenderung dilakukan di pasar saham tanah air. Namun, hal tersebut tak terjadi pada hari ini.
Mendinginnya bara perang dagang AS-China membuat investor asing tetap mengincar saham-saham di dalam negeri. Apalagi, posisi IHSG pada penutupan perdagangan kemarin di level 6.071,2 merupakan yang terendah sepanjang 2019. Praktis, ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi beli menjadi terbuka lebar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,21%, indeks Shanghai naik 0,91%, indeks Hang Seng naik 0,64%, dan indeks Kospi naik 0,8%.
Bursa saham regional berhasil mengikuti jejak Wall Street yang mengkahiri perdagangan kemarin (14/5/2019) dengan catatan positif: indeks Dow Jones menguat 0,82%, indeks S&P 500 naik 0,8%, dan indeks Nasdaq Composite terdongkrak 1,14%.
Indeks Dow Jones dan indeks S&P 500 dibuat mengalami hari terburuknya sejak awal tahun ini, sedangkan kejatuhan indeks Nasdaq Composite yang mencapai 3,41% merupakan yang terdalam sepanjang 2019.
Selain itu, mendinginnya bara perang dagang AS-China membuat saham-saham di AS dan Asia menjadi incaran investor.
Setelah seringkali mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap China, belakangan justru Presiden AS Donald Trump nampak melunak. Kini, Trump menyebut bahwa perang dagang dengan China hanya merupakan "pertengkaran kecil" serta bersikeras bahwa negosiasi antar 2 negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tersebut belum putus.
"Kami memiliki sebuah dialog yang sedang berlangsung. Itu akan terus berlanjut," papar Trump di hadapan reporter pada hari hari Selasa (14/5/2019) waktu setempat, dilansir dari Reuters.
Trump mengatakan bahwa negosiasi dengan China tersebut berlangsung dengan "sangat baik" dan menyebut bahwa hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping "luar biasa".
Sebelumnya, Trump juga sudah mengonfirmasi bahwa dirinya akan bertemu dengan Xi di sela-sela KTT G-20 pada akhir bulan depan di Jepang.
Sekadar mengingatkan, kali terakhir Trump bertemu dengan Xi adalah juga di sela-sela KTT G-20, yakni pada bulan Desember lalu di Argentina. Hasilnya, kedua negara menyepakati gencatan senjata selama 3 bulan di mana keduanya tak akan mengerek bea masuk untuk importasi produk dari masing-masing negara. Gencatan senjata ini kemudian diperpanjang oleh Trump seiring dengan perkembangan negosiasi dagang yang positif.
Dari pihak China, nada positif juga terucap. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada hari Selasa mengatakan bahwa AS dan China telah setuju untuk terus mengusahakan dialog dagang.
"Terkait dengan bagaimana dialog dagang tersebut diusahakan, saya rasa itu tergantung kepada konsultasi lebih lanjut antar kedua belah pihak," kata Geng, dilansir dari Reuters.
Sementara itu, salah seorang Juru Bicara Kementerian Keuangan AS mengatakan bahwa nantinya Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan merencanakan sebuah negosiasi dagang yang akan digelar di China.
Perkembangan yang ada sejauh ini membuat pelaku pasar optimistis bahwa eskalasi perang dagang dapat segera dihentikan. Investor asing memegang peranan yang cukup besar dalam mendorong IHSG melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 8,4 miliar di pasar reguler.
Sejatinya, kinerja rupiah sedang tak mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah sebesar 0,17% di pasar spot ke level Rp 14.450/dolar AS. Rupiah berada di level terlemahnya sepanjang tahun.
Pelemahan rupiah yang terus berlangsung membuat investor asing berpotensi menanggung yang namanya kerguian kurs sehingga aksi jual akan cenderung dilakukan di pasar saham tanah air. Namun, hal tersebut tak terjadi pada hari ini.
Mendinginnya bara perang dagang AS-China membuat investor asing tetap mengincar saham-saham di dalam negeri. Apalagi, posisi IHSG pada penutupan perdagangan kemarin di level 6.071,2 merupakan yang terendah sepanjang 2019. Praktis, ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi beli menjadi terbuka lebar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular