IHSG Merah, Saham Perusahaan Erick Thohir Malah Melesat 13,5%

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 May 2019 10:08
Pagi ini harga saham ABBA tercatat melesat 13,49% ke level Rp 143/saham.
Foto: Mahaka Media (https://mahakamedia.com/)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) pada perdagangan Selasa ini (14/5/2019) menguat signifikan pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang tertekan.

Saham emiten milik pengusaha Erick Thohir, yang juga menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin ini, terus bergerak volatile dalam rentang yang cukup lebar.

Pada perdagangan pukul 10.00 WIB, harga saham ABBA tercatat melesat 13,49% ke level Rp 143/saham. Nilai transaksi saham mencapai Rp 3,44 miliar dengan volume sebanyak 24,78 juta unit saham.

Mahaka Media merupakan perusahaan Erick yang bergerak di industri media massa dan advertising. Pada kuartal I-2019 kinerja ABBA tak terlalu menggembirakan.


Hingga akhir Maret 2019 tercatat membukukan rugi Rp 3,18 miliar. Angka tersebut turun signifikan dari kerugian periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 10,7 miliar.

Apabila ditilik lebih detail, penyebab kerugian yang dicatatkan ABBA bukan penurunan pada pos pendapatan. Akan tetapi, disebabkan oleh tingginya pos beban utama yang menekan ruang bagi perusahaan untuk mencatatkan keuntungan.

Sepanjang kuartal I-2019, total pendapatan perusahaan naik signifikan 23,53% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 45,23 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 36,62 miliar.


Pendapatan perusahaan mampu tumbuh karena mayoritas lini usaha ABBA meningkat pesat, Jika dirinci, penjualan majalah dan iklan majalah meroket 181,71% YoY, penjualan buku melesat 126,84% YoY, pendapatan dari penyiaran televisi naik 108,72% secara tahunan, serta event organizer tumbuh 70,01% YoY.

Sayangnya, peningkatan penjualan tampak sia-sia karena belum mampu menutupi pos beban utama termasuk, beban pokok penjualan, beban penjualan, dan beban umum (administrasi). Padahal mayoritas pos beban utama tersebut membukukan penurunan dibandingkan tahun lalu.

Pada 3 bulan pertama tahun ini, beban pokok penjualan hanya naik tipis 1,34% secara tahunan menjadi Rp 19,75 miliar dari kuartal I-2018 sebesar Rp 19,49 miliar.

Lebih lanjut, beban umum terkoreksi 0,25% dibanding tahu lalu menjadi Rp 30,81 miliar. Selain itu, beban penjualan tercatat turun 27,25% YoY menjadi hanya Rp 1,57 miliar.

Jika ketiga beban tersebut ditotal jumlahnya mencapai Rp 52,14 miliar, 15,27% lebih tinggi dibandingkan total penjualan ABBA.

Oleh karena itu, wajar saja kinerja bottom line atau laba perusahaan merah alias merugi.

Di lain pihak, total aset pada akhir Maret 2019 tercatat tumbuh menjadi Rp 535,86 miliar, dimana sebagian besar perolehan tersebut berasal dari investasi pada efek ekuitas sebesar Rp 244,97 miliar.


(hps/tas) Next Article Ambles 47%, Saham Perusahaan Erick Thohir Masuk 'Klub Gocap'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular