Analisis Teknikal

Waspada! Kisruh AS-China Bisa Dorong IHSG ke Bawah 6.100

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
14 May 2019 08:57
Pertama kalinya kinerja IHSG minus tahun ini dengan koreksi sebesar 0,95%.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan dengan pelemahan 1,18% pada level 6.135. Pertama kalinya kinerja IHSG minus tahun ini dengan koreksi sebesar 0,95%.

Untuk perdagangan hari ini Selasa (14/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. level pergerakan yang berpotensi di uji berada antara 6.080 hingga 6.160.

Sentimen negatif dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berpotensi menjalar ke benua Asia. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 2,38%, S&P 500 amblas 2,41%, dan Nasdaq Composite ambrol 3,41%.

Hal yang ditakutkan pelaku pasar benar menjadi kenyataan. Kemarin, China mengumumkan balasannya atas pengenaan bea masuk tambahan yang dieksekusi AS menjelang akhir pekan.

Kementerian Keuangan China mengumumkan bahwa bea masuk bagi importasi produk asal AS senilai US$ 60 miliar akan dinaikkan menjadi 20 dan 25%, dari yang sebelumnya berada di level 5% dan 10%. Barang-barang agrikultur menjadi sasaran dari pemerintah China.

Dari dalam negeri, tidak hanya IHSG yang anjlok, rupiah juga ikut merana di pasar spot. Rupiah kemarin dibanderol Rp 14.410/$US, secara persentase melemah 0,63% atau turun 90 poin dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu.

Dari sisi teknikal, IHSG masih masih belum keluar dari tekanan. Terbentuknya pola lilin hitam panjang (long black candle) mengindikasikan potensi penurunan pada hari ini.
Sumber: Refinitiv
Dalam jangka pendek berpotensi mengalami tekanan, indeks masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5), yang artinya cenderung tertekan.

Tren penurunan berpotensi masih berlanjut, adapun level penahan koreksinya (support) saat ini yang terdekat berada di 6.080.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular