
Analisis Teknikal
Anjlok Lagi, IHSG Siap-siap Terjun di Bawah 6.100?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
13 May 2019 17:38

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mengawali perdagangan di zona merah, IHSG anjlok 1,19% ke level 6.135, Senin(13/5/2019). Menjadikan kinerja IHSG negatif tahun ini dengan melemah sebesar 0,95%.
Meski melemah cukup dalam, nilai transaksi tergolong tidak terlalu besar hanya mencatatkan Rp 6,66 triliun. Adapun investor asing membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 565 miliar di pasar reguler.
Semua sektor terlihat memerah mengikuti bursa utama Asia yang juga cenderung terkoreksi. Sektor industri dasar melemah paling dalam sebesar 2,69%, diikuti sektor properti dengan pelemahan 2,67%.
Tidak hanya IHSG yang anjlok, rupiah juga ikut merana di pasar spot. Rupiah hari ini dibanderol Rp 14.410/$US, secara persentase melemah 0,63% atau turun 90 poin dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu.
Seperti diketahui Amerika Serikat (AS) secara resmi memberlakukan tarif impor barang-barang dari China di tengah-tengah perundingan dagang. Jumat (10/5/2019). Nilai yang diberlakukan sebesar US$ 200 miliar dengan tarif 25% dari sebelumnya 10%.
Hal ini ditanggapi secara negatif oleh beberapa bursa utama Asia. Indeks Shanghai China tergerus 1,19%, Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,75%, Kospi Korea Selatan anjlok 1,38%, dan indeks Straits Times Singapura amblas 1,2%.
Secara teknikal, IHSG masih masih belum keluar dari tekanan. Terbentuknya pola lilin hitam panjang (long black candle) mengindikasikan potensi penurunan esok hari.
Dalam jangka pendek, indeks masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5), yang artinya cenderung tertekan.
Tren penurunan berpotensi masih berlanjut, adapun level penahan koreksinya (support) saat ini yang terdekat berada di 6.100.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Meski melemah cukup dalam, nilai transaksi tergolong tidak terlalu besar hanya mencatatkan Rp 6,66 triliun. Adapun investor asing membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 565 miliar di pasar reguler.
Semua sektor terlihat memerah mengikuti bursa utama Asia yang juga cenderung terkoreksi. Sektor industri dasar melemah paling dalam sebesar 2,69%, diikuti sektor properti dengan pelemahan 2,67%.
Seperti diketahui Amerika Serikat (AS) secara resmi memberlakukan tarif impor barang-barang dari China di tengah-tengah perundingan dagang. Jumat (10/5/2019). Nilai yang diberlakukan sebesar US$ 200 miliar dengan tarif 25% dari sebelumnya 10%.
Hal ini ditanggapi secara negatif oleh beberapa bursa utama Asia. Indeks Shanghai China tergerus 1,19%, Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,75%, Kospi Korea Selatan anjlok 1,38%, dan indeks Straits Times Singapura amblas 1,2%.
Secara teknikal, IHSG masih masih belum keluar dari tekanan. Terbentuknya pola lilin hitam panjang (long black candle) mengindikasikan potensi penurunan esok hari.
![]() |
Tren penurunan berpotensi masih berlanjut, adapun level penahan koreksinya (support) saat ini yang terdekat berada di 6.100.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular