
AS-China Berunding, Bursa Hong Kong ke Zona Hijau
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 May 2019 11:55

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong menutup sesi pagi perdagangan hari Jumat (10/5/2019) dengan mencatatkan kenaikan, tetapi investor tetap waspada karena negosiator China dan Amerika Serikat (AS) sedang mengadakan pembicaraan berisiko tinggi yang bertujuan untuk menyelesaikan perang dagang.
Indeks Hang Seng naik 0,64% atau 181,80 poin, menjadi 28.492,87.
Kemarin (9/5/2019) dan hari ini waktu setempat, delegasi China bertemu dengan delegasi AS di Washington untuk membahas kesepakatan dagang antar kedua negara.
Negosiasi hari pertama berlangsung dengan pembicaraan selama 90 menit yang melibatkan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Walaupun belum ada detail terkait pertemuan tersebut yang diungkapkan ke media, ada optimisme yang menyelimuti jalannya dialog tersebut. Pasca mendarat di Washington, Liu He mengungkapkan bahwa ada harapan kedua negara bisa menyegel kesepakatan dagang.
"Kami datang ke sini di bawah tekanan yang menunjukkan ketulusan hati China dan ingin dengan tulus, percaya diri, dan rasional untuk menyelesaikan beberapa perbedaan yang dihadapi China dan AS. Saya rasa ada harapan," papar Liu He, dikutip dari Reuters.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng naik 0,64% atau 181,80 poin, menjadi 28.492,87.
Kemarin (9/5/2019) dan hari ini waktu setempat, delegasi China bertemu dengan delegasi AS di Washington untuk membahas kesepakatan dagang antar kedua negara.
Walaupun belum ada detail terkait pertemuan tersebut yang diungkapkan ke media, ada optimisme yang menyelimuti jalannya dialog tersebut. Pasca mendarat di Washington, Liu He mengungkapkan bahwa ada harapan kedua negara bisa menyegel kesepakatan dagang.
"Kami datang ke sini di bawah tekanan yang menunjukkan ketulusan hati China dan ingin dengan tulus, percaya diri, dan rasional untuk menyelesaikan beberapa perbedaan yang dihadapi China dan AS. Saya rasa ada harapan," papar Liu He, dikutip dari Reuters.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular