Tenang, BI Sebut Pelemahan Rupiah Sementara

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
06 May 2019 15:18
Dinamika ekonomi global yang terus bergerak memang mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik-turun.
Foto: BI / Nanang Hendarsah (kanan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika ekonomi global yang terus bergerak memang mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik-turun.

Bank Indonesia (BI) menjelaskan dolar menguat setelah The Fed atau Bank Sentral AS tidak menaikkan suku bunganya atau bahkan menurunkan bunganya di tahun ini.

"Selain itu faktor lain adalah perang dagang. Karena ketidakpastian yang di-trigger oleh Presiden AS," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah, Senin (6/5/2019).

"Dinamika tersebut yang biasanya disebabkan oleh statement, sifatnya jangka pendek dan akan berubah dalam waktu singkat dan bisa berbalik arah," kata Nanang lebih jauh.

Lebih jauh Nanang mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal atau penguatan dolar secara global. Sementara dari sisi domestik rilis pertumbuhan ekonomi mencerminkan kondisi yang solid.

"Ini menurut saya risiko jangka pendek yang harus kita sikapi sebagai sebuah fluktuasi biasa, tidak perlu banyak dicemaskan dan BI dipastikan akan selalu ada di pasar jaga stabilitasnya."

"Hari ini keluar rilis PDB tumbuh 5,07%, di bawah ekspektasi pasar tapi kita harus lihat secara comparadable dengan negara lain, artinya PDB bergerak di 5% masih solid menurut saya," katanya.

Nanang percaya, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2019 harusnya meningkat karena kegiatan ekonomi akan lebih dinamis.


(dru/dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular