
Analisis Teknikal
Ramai Kabar Negatif, IHSG Tak akan Beranjak dari Zona Merah
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 May 2019 13:02

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi penutupan siang kembali anjlok, IHSG terkoreksi 1,15% ke level 6.246, Senin (6/5/2019). Penurunan tersebut menjadikan IHSG didera profit taking tiga hari beruntun.
Beberapa indeks sektoral dengan pelemahan cukup dalam yakni sektor keuangan yang merosot 2,08%, sektor properti melemah 1,91% dan sektor industri dasar melorot 2,64%.
Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa utama yang memerah. Hingga berita ini dimuat, indeks shanghai anjlok 5,19%, Hang Seng Hong Kong jatuh 3,21%, Strait Times Singapura ambals 3,57%. Bursa Jepang masih diliburkan selama 10 hari memperingati pergantian anggota kekaisaran.
Hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi salah satu alasan bergugurannya bursa utama Asia. Presiden Donald Trump mengatakan akan kembali menaikkan bea impor dari China akibat Tiongkok dituduh mencoba melakukan re-negosiasi.
Trump juga disebut-sebut akan membatalkan rencana perundingan dagang pekan ini dengan China di Washington. Melihat ketidakharmonisan dua perekonomian tersebesar di dunia tersebut, Investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 383 miliar di pasar reguler.
Saham-saham yang banyak dilepas yakni: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 145 milyar), PT Semen Gresik Tbk/SMGR (Rp 82 m), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 71 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 57 m).
Selain faktor di atas, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan perekonomian Indonesia tumbuh hanya 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dibandingkan capaian kuartal-IV tahun 2018 yang mencapai 5,18% YoY.
Secara teknikal, IHSG bergerak cenderung melemah. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di bawah rata-rata levelnya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Pergerakan IHSG sudah jenuh jual (oversold) jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow yang mengukur tingkat kejenuhan pergerakan. Karena itu IHSG berbalik menipiskan pelemahan yang sempat menyentuh level terdalamnya di 6.207.
Hampir bisa dipastikan IHSG akan tutup di zona merah pada hari pertama pekan ini. Level pergerakannya pada sesi II anatara 6.225 hingga 6.260.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Beberapa indeks sektoral dengan pelemahan cukup dalam yakni sektor keuangan yang merosot 2,08%, sektor properti melemah 1,91% dan sektor industri dasar melorot 2,64%.
Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa utama yang memerah. Hingga berita ini dimuat, indeks shanghai anjlok 5,19%, Hang Seng Hong Kong jatuh 3,21%, Strait Times Singapura ambals 3,57%. Bursa Jepang masih diliburkan selama 10 hari memperingati pergantian anggota kekaisaran.
Trump juga disebut-sebut akan membatalkan rencana perundingan dagang pekan ini dengan China di Washington. Melihat ketidakharmonisan dua perekonomian tersebesar di dunia tersebut, Investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 383 miliar di pasar reguler.
Saham-saham yang banyak dilepas yakni: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 145 milyar), PT Semen Gresik Tbk/SMGR (Rp 82 m), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 71 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 57 m).
Selain faktor di atas, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan perekonomian Indonesia tumbuh hanya 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dibandingkan capaian kuartal-IV tahun 2018 yang mencapai 5,18% YoY.
Secara teknikal, IHSG bergerak cenderung melemah. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di bawah rata-rata levelnya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
![]() |
Hampir bisa dipastikan IHSG akan tutup di zona merah pada hari pertama pekan ini. Level pergerakannya pada sesi II anatara 6.225 hingga 6.260.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular