
Ekonomi Lesu, Hang Seng Dibuka Melemah
Houtmand P Saragih & Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
03 May 2019 08:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Hang Seng pada perdagangan hari ini (3/5/2019) melipir ke zona merah dengan terkoreksi 0,42% ke level 29.818,48. Sedangkan indeks Shanghai hari ini libur karena memperingati hari buruh.
Sentimen domestik dan sentimen global menjadi pemicu pelemahan indeks acuan Hong Kong hari ini.
Pembacaan awal laju pertumbuhan ekonomi Hong Kong kuartal pertama tahun ini hanya tumbuh 0,5% secara tahunan (YoY), turun dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 1,2% YoY, dilansir Trading Economics.
Perolehan tersebut merupakan capaian laju pertumbuhan ekonomi terendah semenjak kuartal ketiga tahun 2009.
Pelemahan ini dikarenakan konsumsi sektor swasta hanya tumbuh 0,1% YoY, melambat dari kuartal empat tahun lalu yang tercatat di 2,7% YoY. Komponen lain yang mencatatkan perlambatan pertumbuhan adalah ekspor dan impor produk, nilai investasi (fixed investment).
Di lain pihak, sentimen global dari Negeri Paman Sam juga masih memberikan pengaruh terhadap pergerakan indeks Hang Seng.
Hasil pertemuan The Federal Reserves/The Fed yang meskipun masih menahan suku bunga acuan di level 2,25%-2,5%, tetapi diselimuti pernyataan yang jauh dari kata kalem alias dovish.
"Kami merasa stance [posisi] kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Lebih lanjut, perkembangan negosiasi dagang AS-China yang isunya akan diumumkan hari ini, ternyata tidak ada pernyataan berarti. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin hanya mengatakan pembicaraan di Beijing "produktif" dan tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data cadangan devisa Hong Kong bulan April dan penjualan ritel Hong Kong bulan Maret pada pukul 15:30 WIB.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Sentimen domestik dan sentimen global menjadi pemicu pelemahan indeks acuan Hong Kong hari ini.
Pembacaan awal laju pertumbuhan ekonomi Hong Kong kuartal pertama tahun ini hanya tumbuh 0,5% secara tahunan (YoY), turun dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 1,2% YoY, dilansir Trading Economics.
Pelemahan ini dikarenakan konsumsi sektor swasta hanya tumbuh 0,1% YoY, melambat dari kuartal empat tahun lalu yang tercatat di 2,7% YoY. Komponen lain yang mencatatkan perlambatan pertumbuhan adalah ekspor dan impor produk, nilai investasi (fixed investment).
Di lain pihak, sentimen global dari Negeri Paman Sam juga masih memberikan pengaruh terhadap pergerakan indeks Hang Seng.
Hasil pertemuan The Federal Reserves/The Fed yang meskipun masih menahan suku bunga acuan di level 2,25%-2,5%, tetapi diselimuti pernyataan yang jauh dari kata kalem alias dovish.
"Kami merasa stance [posisi] kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Lebih lanjut, perkembangan negosiasi dagang AS-China yang isunya akan diumumkan hari ini, ternyata tidak ada pernyataan berarti. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin hanya mengatakan pembicaraan di Beijing "produktif" dan tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data cadangan devisa Hong Kong bulan April dan penjualan ritel Hong Kong bulan Maret pada pukul 15:30 WIB.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Most Popular