Duh, Sepertinya Rupiah Bakal Loyo (Lagi) Hari Ini

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
03 May 2019 07:46
Rupiah diprediksi akan melemah hari ini, melanjutkan tren pelemahan hari ke-9
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pada perdagangan Kamis (2/5/2019) kemarin rupiah melemah untuk kedelapan hari secara beruntun, tampaknya mata uang Garuda masih akan melanjutkan depresiasi terhadap dolar hari Jumat (3/5/2019) ini.

Hal itu bisa diindikasi dari kurs rupiah di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF). Terlihat kurs rupiah melemah pada semua periode NDF pada pagi hari ini dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin.


Sebagai informasi, pergerakan kurs rupiah pada pasar NDF yang diperdagangkan di luar negeri biasanya akan searah dengan pergerakan kurs di pasar spot. Probabilitas rupiah melawan arus NDF bisa dibilang amat kecil, meskipun tetap ada.

PeriodeKurs 2 Mei 2019 (16:00 WIB)Kurs 3 Mei 2019 (07:11 WIB)
1 PekanRp 14.250Rp 14.273
1 BulanRp 14.322Rp 14.345
2 BulanRp 14.372Rp 14.412,5
3 BulanRp 14.455Rp 14.478
6 BulanRp 14.650Rp 14.670
9 BulanRp 14.842Rp 14.855
1 TahunRp 15.038Rp 15.060
2 TahunRp 15.790Rp 15.782
Sumber:Refinitiv

Hari ini faktor global memang kurang berpihak pada pasar keuangan Benua Kuning, termasuk Indonesia.

Pasalnya Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed kemarin mengumumkan hasil rapat bulanan dengan nada-nada yang agaknya lebih agresif dari biasanya.

Meskipun keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di 2,25%-2,5% sudah diprediksi. Namun pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell membuat pasar agak terkejut.

"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," ujarnya.




"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.

Pernyataan tersebut meruntuhkan ekspektasi pelaku pasar akan kemungkinan The Fed untuk menurunkan suku bunga. Bila suku bunga The Fed tak turun, artinya dolar AS masih akan mempertahankan keperkasaannya.

Investor pun cenderung melarikan asetnya pada instrumen-instrumen berbasis dolar. Aliran dana masuk ke Indonesia yang bisa memberi sokongan pada rupiah pun menipis.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(taa/prm) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular