Seperti Ini Prospek dan Arah Kebijakan BI di 2019

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
02 May 2019 20:12
Bank Indonesia (BI) beranggapan tantangan perekonomian global dan domestik yang terjadi pada tahun 2018, masih berlanjut hingga saat ini.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) beranggapan tantangan perekonomian global dan domestik yang terjadi pada tahun 2018, masih berlanjut hingga saat ini.

Tantangan-tantangan ekonomi global tersebut disinyalir akan mewarnai kinerja serta ketahanan sistem keuangan Indonesia.

Meskipun demikian, BI meyakinkan stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga.

"BI memperkirakan, stabilitas sistem keuangan Indonesia masih tetap terjaga, dan [BI] kembali melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong pertumbuhan," ujar , Kepala Grup Riset Makroprudensial, Departemen Kebijakan Makroprudensial, Bank Indonesia, Retno Ponco Windarti, Kamis(2/5/2019).

Kebijakan akomodatif makroprudensial yang dimaksud ialah menyeimbangkan upaya mendorong intermediasi dengan tetap menjaga ketahanan sistem keuangan.

Agar lebih jelas, berikut akan disebutkan lima poin pesan utama dalam Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) yang menurut Retno perlu menjadi perhatian:
  1. Stabilitas sistem keuangan selama semester II/ 2018 tetap terjaga, walaupun sempat mengalami tekanan akibat meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.
  2. Di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global, peran sektor luar negeri masih cukup besar bagi perekonomian Indonesia.
  3. Perlu diwaspadai sumber-sumber kerentanan pada sistem keuangan domestik yang dapat meningkatkan dampak shock yang berasal dari kondisi perekonomian dan keuangan global.
  4. Merespon kerentanan dan potensi resiko dalam sistem keuangan, serta dengan mempertimbangkan siklus keuangan Indonesia yang masih memberikan ruang akselerasi pertumbuhan intermediasi, Bank Indonesia menempuh kebijakan makropurdensial yang akomodatif.
  5. Ke depan, tantangan perekonomian global dan domestik yang terjadi sepanjang tahun 2018 diperkirakan masih akan berlanjut.






(dru) Next Article Dolar Rp16.200 BI Rate Naik Jadi 6,25%, Ini Alasannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular