
Deg-Degan Nantikan Data Ekonomi, Wall Street Akan Terkoreksi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 April 2019 18:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan cenderung dibuka melemah pada perdagangan pertama di pekan ini: kontrak futures indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mengimplikasikan penurunan masing-masing sebesar 0,3 dan 0,9 poin, sementara indeks Dow Jones diimplikasikan naik sebesar 6 poin.
Pelaku pasar deg-degan menantikan data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini. Pada pukul 19:30 WIB, data perubahan Core Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index periode Maret 2019 akan dirilis. Data ini menggambarkan perubahan harga barang dan jasa yang harus ditanggung oleh konsumen di AS (di luar makanan dan energi).
Masih pada pukul 19:30 WIB, data perubahan personal spending periode Maret 2019 akan dirilis. Data ini menggambarkan perubahan jumlah uang yang dibelanjakan oleh konsumen di AS (setelah disesuaikan dengan inflasi).
Rilis kedua data tersebut akan dijadikan konfirmasi oleh investor terkait dengan kondisi terkini dari perekonomian AS. Sebelumnya, pelaku pasar dibuat yakin bahwa perekonomian AS sedang berada dalam posisi yang kuat lantaran pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 diumumkan sebesar 3,2% (QoQ annualized), jauh di atas konsensus dan capaian kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 2,2%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Di sisi lain, sentimen positif bagi bursa saham Negeri Paman Sam datang dari optimisme yang menyelimuti negosiasi dagang AS-China. Besok (30/4/2019), delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China.
Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa (23/4/2019) malam waktu setempat atau Rabu (23/4/2019) pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.
Dalam pertemuan pekan ini, isu-isu krusial yang selama ini sulit sekali untuk dipecahkan seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.
Melansir pemberitaan New York Times yang dikutip dari CNBC International, negosiasi dagang antara AS dan China disebut Mnuchin sudah memasuki tahap akhir.
"Saya rasa kedua belah pihak memiliki keinginan untuk mencapai sebuah kesepakatan," papar Mnuhcin. "Kami telah mencapi banyak kemajuan."
Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Pelaku pasar deg-degan menantikan data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini. Pada pukul 19:30 WIB, data perubahan Core Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index periode Maret 2019 akan dirilis. Data ini menggambarkan perubahan harga barang dan jasa yang harus ditanggung oleh konsumen di AS (di luar makanan dan energi).
Masih pada pukul 19:30 WIB, data perubahan personal spending periode Maret 2019 akan dirilis. Data ini menggambarkan perubahan jumlah uang yang dibelanjakan oleh konsumen di AS (setelah disesuaikan dengan inflasi).
Di sisi lain, sentimen positif bagi bursa saham Negeri Paman Sam datang dari optimisme yang menyelimuti negosiasi dagang AS-China. Besok (30/4/2019), delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China.
Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa (23/4/2019) malam waktu setempat atau Rabu (23/4/2019) pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.
Dalam pertemuan pekan ini, isu-isu krusial yang selama ini sulit sekali untuk dipecahkan seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.
Melansir pemberitaan New York Times yang dikutip dari CNBC International, negosiasi dagang antara AS dan China disebut Mnuchin sudah memasuki tahap akhir.
"Saya rasa kedua belah pihak memiliki keinginan untuk mencapai sebuah kesepakatan," papar Mnuhcin. "Kami telah mencapi banyak kemajuan."
Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Most Popular