Analisis Teknikal

Rupiah Cenderung Melemah Terbatas di Awal Pekan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 April 2019 12:18
Dolar AS yang tidak terlalu terkesan dengan data pertumbuhan ekonomi membuat mata uang garuda ini belum banyak bergerak.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah bisa dikatakan masih stabil di perdagangan awal pekan ini, karena data pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) tidak terlalu berdampak pada penguatan mata uang Negeri Sam tersebut.

Mengutip data Refinitiv, pada Senin (29/4/19) pukul 11:30 WIB rupiah diperdagangkan di kisaran 14.190 atau tidak jauh dari level pembukaan di kisaran 14.185. Rentang pergerakan hingga pertengahan perdagangan di kisaran 14.175 - 14.195.

Dolar AS bahkan sebenarnya tertekan pasca rilis data PDB di hari Jumat (26/4/19) lalu, meski pertumbuhan ekonomi dirilis cukup tinggi yakni 3,2%. Namun komponen belanja konsumen menunjukkan pelambatan, yang menjadi sentimen negatif.

Selain itu inflasi versi indeks harga belanja personal juga menunjukkan pelambatan menjadi 1,3% di kuartal I, dari kuartal sebelumnya 1,8%. Inflasi ini dikabarkan menjadi acuan Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan moneter.

Analisis Teknikal

Rupiah Terlihat Melemah Terbatas Di Awal PekanGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian                                                                 Sumber: Refinitiv

Pada grafik harian rupiah (USD/IDR) kini bergerak di atas rerata (Moving Average/MA) 20 hari (garis hijau) yang sudah menyilang dengan MA 5 /rerata 5 hari (garis ungu). Secara teknikal persilangan tersebut bisa menjadi sinyal naik (pelemahan rupiah)

Namun Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) bergerak naik namun mendekati area jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga, sehingga jika mencapai titik jenuh beli (overbought) ada kemungkinan pelemahan rupiah akan tertahan.

Rupiah Terlihat Melemah Terbatas Di Awal PekanGrafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam                                                               Sumber: Refinitiv


Jika melihat time frame lebih kecil, yakni 1 jam, posisi indikator terlihat mirip dengan time frame harian, hanya stochastic yang terlihat berkonsolidasi namun dekat dengan area overbought. Dengan demikian secara teknikal pada time frame 1 jam juga terlihat ada potensi rupiah akan melemah, meski terbatas.

Area 14.200 menjadi resisten (tahan atas) terdekat, selama tidak ditembus ada peluang rupiah akan menguat (USD/IDR turun) ke kisaran 14.165. Sementara jika 14.200 dilewati, rupiah berpeluang ke area 14,220, yang terlihat cukup kuat menahan pelemahan mata uang garuda.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular