
Ekonomi Dunia Tak Tentu, Bursa Hong Kong Naik Terbatas
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 April 2019 12:03

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong berakhir di zona hijau pada istirahat siang di perdagangan hari Jumat (26/4/2019) setelah dilibas aksi jual selama lima hari terakhir. Namun begitu, kenaikannya dibatasi oleh kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.
Indeks Hang Seng naik 0,11% atau bertambah 33,87 poin menjadi 29.583,67 pada istirahat.
Isu perlambatan ekonomi global belum juga reda dan menghantui pelaku pasar meski berbagai kemajuan dalam masalah utama penyebab redupnya ekonomi dunia, seperti perang dagang, mulai teratasi.
Pada 30 April mendatang, delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China. Negosiasi ini sepertinya akan menentukan nasib dari kunjungan Presiden China Xi Jinping ke AS.
Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Xi Jinping akan berkunjung ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Kemungkinan besar, tujuannya adalah untuk menyegel kesepakatan dagang kedua negara.
Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa malam waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.
Dalam pertemuan pekan depan, isu-isu krusial seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Indeks Hang Seng naik 0,11% atau bertambah 33,87 poin menjadi 29.583,67 pada istirahat.
Isu perlambatan ekonomi global belum juga reda dan menghantui pelaku pasar meski berbagai kemajuan dalam masalah utama penyebab redupnya ekonomi dunia, seperti perang dagang, mulai teratasi.
Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Xi Jinping akan berkunjung ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Kemungkinan besar, tujuannya adalah untuk menyegel kesepakatan dagang kedua negara.
Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa malam waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.
Dalam pertemuan pekan depan, isu-isu krusial seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular