Analisis Teknikal

Tunggu Keputusan Suku Bunga, Ruang Penguatan IHSG Terbuka

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
25 April 2019 08:50
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini belum stabil.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini belum stabil. Rabu kemarin (24/4/2019), IHSG melemah lagi sebesar 0,23% di level 6.447.

Aksi beli selektif tampaknya masih dilakukan para investor saat menanti keputusan kebijakan moneter dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) yang digelar Rabu-Kamis, 24-25 April ini.

Pada perdagangan Kamis ini (25/4/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas menguji level 6.475.


Sentimen dari global khususnya dari Amerika Serikat (AS) berpotensi mempengaruhi bursa-bursa Asia. Tiga indeks utama di bursa Wall Street AS pagi tadi berakhir dengan koreksi terbatas. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P sama-sama turun 0,22%, sedangkan Nasdaq Composite terkoreksi 0,23%.

Laporan keuangan emiten yang kurang oke menjadi beban buat bursa Wall Street. Caterpillar membukukan laba bersih US$ 2,94 per saham, lebih baik dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pada angka US$ 2,85.

Pendapatan bersih emiten lainnya yakni AT&T pada kuartal I-2019 sebesar US$ 44,83%, naik hampir 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski naik, tetapi masih berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan berada di angka US$ 45,11 miliar.

Dari dalam negeri, pelemahan IHSG kemarin lumayan terkikis karena sektor properti mampu berbalik menguat dengan ditutup menguat sebesar 0,5%.

Sentimen dari kebijakan BI yang akan diumumkan pada tengah hari ini diyakini suku bunga Bank Indonesia, BI 7-Day RR, akan cenderung tidak dinaikkan.

Berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia. Dari 13 institusi tersebut, semuanya kompak memperkirakan BI 7 Day RR tidak akan dinaikkan atau diturunkan pada bulan ini. Semuanya memperkirakan hold, tidak ada cut atau raise, tidak ada dissenting opinion.

Kebijakan tersebut akan berpengaruh positif terhadap industri yang erat kaitannya dengan suku bunga, yakni industri keuangan serta properti yang hari ini sudah menguat terlebih dahulu.

Secara teknikal, IHSG cenderung akan berfluktuatif dengan peluang koreksi yang minimal. Pola bearish harami yang terbentuk kemarin memberikan sinyal koreksi terbatas.

Posisi IHSG juga sedikit bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5), yang menggambarkan potensi penguatan belum meyakinkan.

Jelang RDG-BI, Ruang Penguatan IHSG Cukup TerbatasSumber: Refinitiv

Ruang penguatan IHSG sebenarnya juga masih cukup terbuka karena IHSG belum memasuki fase jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal Stochastic slow yang mengukur momentum tingkat kejenuhan suatu pasar.

Indikator teknikal lainnya yakni Relative Strength Index (RSI) cenderung naik, meski IHSG bergerak menyamping (sideways).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular