
Terima Kasih Twitter, Coca Cola! Wall Street Dibuka Menghijau
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 April 2019 21:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat menyusul lonjakan kinerja Twitter dan beberapa perusahaan unggulan yang masih membukukan kinerja moncer. Pemodal agak mengesampingkan perang dagang AS dan Uni Eropa.
Kenaikan terjadi di tengah pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dari proyeksi. Secara bersamaan, dolar AS menguat dan imbal hasil (yield) surat berharga AS melemah yang mengindikasikan penguatan harga.
Indeks Dow Jones yang berisikan saham unggulan di AS menguat 0,04% atau 11,3 poin ke 26.522,34 pada pukul 20:40 WIB (atau pukul 08:40 waktu setempat). Sementara itu, indeks saham teknologi AS yakni Nasdaq menguat 0,16% atau 13 poin ke 8.028,26.
Indeks S&P 500 yang berisi 500 saham utama di AS tumbuh 0,21% atau 6,13 poin ke 2.914,12. Indeks S&P menguat hingga mendekati rekor tertingginya sejak September.
Saham Twitter menjadi pendorong penguatan bursa AS pada Selasa, setelah harganya melesat 10% menyusul laba bersih per saham sebesar 37 sen dolar AS, atau dua kali lipat dari estimasi analis sebesar 15 sen.
Pendapatan situs cuitan di dunia maya tersebut menembus angka US%787 juta, atau di atas ekspektasi pasar dalam survei Refinitiv yang mematok di kisaran US$776,1 juta.
"Banyak di antara perusahaan yang melaporkan kinerja keuangannya (per triwulan I) terbukti mengalahkan ekspektasi. Artinya, kita kemungkinan akan lolos dari resesi laba bersih. Itu yang akan menjadi kunci kenaikan pasar," tutur chief market economist Spartan Capital Securities Peter Cardillo, dikutip CNBC International.
Emiten produsen minuman Coca Cola juga membukukan kenaikan saham sebesar 1,2% setelah kinerjanya juga menguat. Ini mengukuhkan temuan FactSet yang menyebutkan 78% emiten anggota S&P 500 telah melampaui ekspektasi.
Padahal, Presiden AS Donald Trump mengancam Uni Eropa atas pengenaan tarif terhadap Harley Davidson. Dengan kenaikan bursa AS hari ini, indeks saham AS pun kian mendekati level tertingginya sepanjang sejarah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Kenaikan terjadi di tengah pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dari proyeksi. Secara bersamaan, dolar AS menguat dan imbal hasil (yield) surat berharga AS melemah yang mengindikasikan penguatan harga.
Indeks Dow Jones yang berisikan saham unggulan di AS menguat 0,04% atau 11,3 poin ke 26.522,34 pada pukul 20:40 WIB (atau pukul 08:40 waktu setempat). Sementara itu, indeks saham teknologi AS yakni Nasdaq menguat 0,16% atau 13 poin ke 8.028,26.
Saham Twitter menjadi pendorong penguatan bursa AS pada Selasa, setelah harganya melesat 10% menyusul laba bersih per saham sebesar 37 sen dolar AS, atau dua kali lipat dari estimasi analis sebesar 15 sen.
Pendapatan situs cuitan di dunia maya tersebut menembus angka US%787 juta, atau di atas ekspektasi pasar dalam survei Refinitiv yang mematok di kisaran US$776,1 juta.
"Banyak di antara perusahaan yang melaporkan kinerja keuangannya (per triwulan I) terbukti mengalahkan ekspektasi. Artinya, kita kemungkinan akan lolos dari resesi laba bersih. Itu yang akan menjadi kunci kenaikan pasar," tutur chief market economist Spartan Capital Securities Peter Cardillo, dikutip CNBC International.
Emiten produsen minuman Coca Cola juga membukukan kenaikan saham sebesar 1,2% setelah kinerjanya juga menguat. Ini mengukuhkan temuan FactSet yang menyebutkan 78% emiten anggota S&P 500 telah melampaui ekspektasi.
Padahal, Presiden AS Donald Trump mengancam Uni Eropa atas pengenaan tarif terhadap Harley Davidson. Dengan kenaikan bursa AS hari ini, indeks saham AS pun kian mendekati level tertingginya sepanjang sejarah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular