Analisis Teknikal

Berburu Saham Murah, IHSG Masih Berpeluang Naik Sesi II

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 April 2019 13:13
Indeks berbalik arah setelah pelaku pasar mengoleksi saham-saham yang terkoreksi cukup pada perdagangan kemarin.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara menguat 0,69% ke level 6.458 hingga penutupan sesi I, Selasa (23/4/2019). Indeks berbalik arah setelah pelaku pasar mengoleksi saham-saham yang terkoreksi cukup pada perdagangan kemarin.

Sektor konsumer yang kemarin menjadi pendorong utama kejatuhan IHSG kemarin, menguat 1,07% dan memimpin sumbangan penguatan utama. Namun, sektor yang paling moncer siang hari ini yaitu pertambangan yang menguat 1,58%.

Harga minyak mentah terus merangkak naik hingga pagi tadi. Berakhirnya keringanan sanksi AS atas Iran masih menjadi motor yang kuat mendorong kenaikan harga.

Pada pukul 12:45 WIB, harga Brent kontrak pengiriman Juni menguat 0,09% ke posisi US$ 74,49/barel yang merupakan posisi tertinggi sejak 1 November 2018. Sedangkan light sweet (WTI) naik 1,39% ke posisi US$ 65,40/barel.

Meski IHSG naik, investor asing melepas saham-saham koleksinya, terutama saham big caps. Hingga siang ini, asing di pasar reguler mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 112 miliar.

Berikut saham yang paling banyak dilepas asing: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 43 miliar), PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN (Rp 15 miliar), PT H.M. Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 11 miliar), PT Ace Hardware Indonesia Tbk/ACES (Rp 8 miliar).

Analisis Teknikal
Setelah gagal menembus level penghalang pelemahan (support) yang berada di 6.400 kemarin, IHSG mengalami pembalikan arah karena tekanan yang cukup dalam (technical rebound).
Sumber: Refinitiv
Berdasarkan indikator teknikal Moving Average (MA), IHSG mulai memperlihatkan kecenderungan kenaikan dalam jangka pendek karena bergerak di atas nilai rata-ratanya dalam lima hari (MA5).

Potensi kenaikan IHSG pada sesi II masih terbuka karena grafik harian (intraday chart) masih bergerak naik. Potensi berakhir di zona hijau sangat terbuka mengingat indeks belum memasuki wilayah jenuh belinya (overbought) berdasarkan indikator teknikal stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular