Analisis Teknikal

Euphoria Hasil Pilpres, IHSG akan Tembus 6.500

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 April 2019 08:55
Volume perdagangan diperkirakan tidak akan terlalu besar karena esok bursa kembali libur karena perayaan hari raya paskah.
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,72% ke level 6.481, pada perdagangan Selasa (16/04/2019). Untuk perdagangan hari ini Kamis (16/4/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat menguji level 6.500.

Volume perdagangan diperkirakan tidak akan terlalu besar karena esok bursa kembali libur karena perayaan hari raya paskah.

Dari sisi global, tiga indeks utama Amerika Serikat (AS) terkoreksi karena khawatir akan program Medicare for All yang digagas legislator dari Partai Demokrat. Dalam program ini, Demokrat mengusulkan penghapusan asuransi kesehatan swasta dan digantikan oleh asuransi dari negara yang berlaku secara universal (Medicare).

Harapannya adalah menghapus inefisiensi dalam sistem jaminan kesehatan. Panasnya isu ini membuat investor mundur teratur dari emiten-emiten jasa kesehatan. Harga saham UnitedHealth Group turun 1,86%, Pfizer amblas 2,54%, dan Abbott Laboratories anjlok 4,48%.

Dari dalam negeri, pasar keuangan Indonesia libur karena rakyat berpartisipasi dalam pesta demokrasi Pemilu 2019. Agak disayangkan, karena pasar keuangan Asia sedang diliputi kebahagiaan.

Namun bursa saham Asia merekah pada perdagangan kemarin. Indeks Nikkei 225 naik 0,25%, Shanghai Composite menguat 0,29%, Kospi bertambah 0,12%, dan Straits TImes terangkat 0,5%.

Secara teknikal, IHSG sendiri pada perdagangan terkahir memberikan sinyal penguatan, seiring terbentuknya pola lilin putih (white candle) pada grafik jenis lilin (candlestick). Selain itu, IHSG telah menembus level penghalang kenaikannya (resistance) di level 6.470.
Sumber: Refinitiv

Potensi penguatan pada perdagangan selanjutnya juga tercermin dari posisinya yang bergerak di atas nilai rata-ratanya selama lima hari terakhir (moving average/MA5).

Jika dilihat dari tingkat kejenuhannya, ruang penguatan IHSG masih terbuka karena belum memasuki fase jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal stochastic
slow yang mengukur momentum pergerakan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular