8 Bank Asing Jadi Penjual Global Bond LPEI Senilai Rp 12,7 T

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
17 April 2019 13:41
Obligasi global ini akan memiliki dua seri dengan masing-masing tenor dua dan tiga tahun.
Foto: Indonesia Eximbank
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal dengan Indonesia Eximbank (IEB), dikabarkan akan kembali menerbitkan obligasi global (global bond) sebesar US$ 900 juta, dilansir Reuters.

Obligasi global ini akan memiliki dua seri dengan masing-masing tenor, dua dan tiga tahun.

Delapan bank Internasional diperkirakan akan memenangkan hak menjual global bond milik LPEI, yaitu Bank Australia and New Zealand (ANZ), CTBC, Bank First Abu Dhabi, Bank Mizuho, Bank Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Bank Standard Chartered (StandChart), Sumitomo Mitsui Banking Corp, dan Bank United Overseas (UOB).

Lebih lanjut, belakang ini LPEI dikabarkan mengajukan penghapusan salah satu kondisi perjanjian pinjaman atas obligasi dengan total nilai US$ 1,15 miliar yang baru ditandatangani 10 bulan lalu, dilansir Reuters.

Pasalnya, pada laporan keuangan perusahaan tahun 2018, LPEI mencatatkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) mencapai 10,31%, naik 4,78% dari tahun 2017. Alhasil, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengirimkan teguran kepada LPEI karena gagal mempertahankan rasio NPL dibawah 5%.

Obligasi senilai US$ 1,15miliar tersebut terbagi dalam 3 seri, yaitu surat hutang obligasi seri A tenor satu tahun dengan nilai US$ 395 juta, seri B tenor 3 tahun sebanyak US$ 335 juta, dan seri C dengan tenor 5 tahun senilai US$ 420 juta.

Sindikasi dan penjamin emisi atas hutang obligasi tersebut adalah ANZ, Bank First Abu Dhabi, MUFG, Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC), StandChart, UOB.

LPEI didirikan tahun 2009 sebagai lembaga pembiayaan di bawah naungan Pemerintah Indonesia. LPEI menyediakan fasilitas pembiayaan, penjaminan, maupun asuransi bagi eksportir.

Total pembiayaan lembaga sepanjang tahun 2018 naik 7,8% YoY menjadi Rp 101,01 triliun dibanding periode yang saat tahun sebelumnya yang sebesar Rp 109,15 triliun. Jika dirinci, pembiayaan ini masih didominasi oleh sektor perindustrian (50,24%), sektor pertanian (14,25%), pertambangan (11,29%), dan lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Gegara Duniatex, EximBank Siapkan Skenario Penyelamatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular