
H-1 Pilpres, IHSG Siap "Ngegas" Lagi
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 April 2019 08:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang perhelatan Pilpres yang akan berlangsung esok hari, pasar saham domestik diproyeksikan kembali bakal menapak di zona hijau pada perdagangan Selasa (16/4/2019).
Kemarin, IHSG ditutup dengan penguatan sebesar 0,46% ke level 6.435,15. Performa IHSG berkebalikan dengan kinerja bursa saham Asia yang ditransaksikan melemah. Indeks Shanghai turun 0,34%, indeks Hang Seng juga turun 0,33%, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,14%.
Panin Sekuritas, dalam riset hariannya menyebutkan, laju IHSG mendapat sentimen positif dari neraca perdagangan yang kian membaik, di mana pada Maret 2019, Badan Pusat Statistik menyatakan neraca perdagangan surplus sebesar US$ 540 juta. Selain itu, penguatan IHSG juga ditopang oleh rebound dari saham-saham berbobot besar.
"Namun IHSG tetap mengalami net sell asing, hal tersebut wajar karena besok sudah pemilu sehingga mereka cenderung bermain aman," tulis Panin Sekuritas, Selasa (16/4/2019).
Dengan demikian, hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.420 - 6.480.
Pendapat senada juga dikemukakan Pilarmas Investindo Sekuritas. Menjelang pemilu, diperkirakan nilai transaksi dan frekuensi di pasar saham maupun obligasi cendrung akan berkurang sehingga akan memberikan turunnya total transaksi dan frekuensi.
"Sebagai gambaran besar, sejak Pemilu 2004 kami melihat apabila yang menang petahana, IHSG dan Rupiah akan bergerak menguat, dan yield obligasi cenderung turun. Namun apabila yang menang calon yang berbeda, tentu IHSG dan Rupiah juga akan bergerak menguat, yield obligasi juga turun, namun tidak sebanyak Petahana," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya.
Adapun, sentimen dari luar negeri masih bersumber dari perkembangan pertemuan antara China dan Amerika Serikat. China sedang mempertimbangkan permintaan Amerika Serikat untuk menggeser beberapa tarif atas barang pertanian utama ke produk lain.
Hal ini dilakukan agar China lebih mudah untuk memenuhi proposal untuk membeli barang tambahan pertanian Amerika sebesar $30 miliar per tahun di atas tingkat kesepakatan pra-perdagangan sebagai bagian dari kesepakatan akhir.
"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak variatif dan diperdagangkan pada level 6.415 - 6.453," jelas Pilarmas Investindo Sekuritas.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Kemarin, IHSG ditutup dengan penguatan sebesar 0,46% ke level 6.435,15. Performa IHSG berkebalikan dengan kinerja bursa saham Asia yang ditransaksikan melemah. Indeks Shanghai turun 0,34%, indeks Hang Seng juga turun 0,33%, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,14%.
Panin Sekuritas, dalam riset hariannya menyebutkan, laju IHSG mendapat sentimen positif dari neraca perdagangan yang kian membaik, di mana pada Maret 2019, Badan Pusat Statistik menyatakan neraca perdagangan surplus sebesar US$ 540 juta. Selain itu, penguatan IHSG juga ditopang oleh rebound dari saham-saham berbobot besar.
Dengan demikian, hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.420 - 6.480.
Pendapat senada juga dikemukakan Pilarmas Investindo Sekuritas. Menjelang pemilu, diperkirakan nilai transaksi dan frekuensi di pasar saham maupun obligasi cendrung akan berkurang sehingga akan memberikan turunnya total transaksi dan frekuensi.
"Sebagai gambaran besar, sejak Pemilu 2004 kami melihat apabila yang menang petahana, IHSG dan Rupiah akan bergerak menguat, dan yield obligasi cenderung turun. Namun apabila yang menang calon yang berbeda, tentu IHSG dan Rupiah juga akan bergerak menguat, yield obligasi juga turun, namun tidak sebanyak Petahana," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya.
Adapun, sentimen dari luar negeri masih bersumber dari perkembangan pertemuan antara China dan Amerika Serikat. China sedang mempertimbangkan permintaan Amerika Serikat untuk menggeser beberapa tarif atas barang pertanian utama ke produk lain.
Hal ini dilakukan agar China lebih mudah untuk memenuhi proposal untuk membeli barang tambahan pertanian Amerika sebesar $30 miliar per tahun di atas tingkat kesepakatan pra-perdagangan sebagai bagian dari kesepakatan akhir.
"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak variatif dan diperdagangkan pada level 6.415 - 6.453," jelas Pilarmas Investindo Sekuritas.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular