Analisis Teknikal

Sehari Jelang Pemilu, IHSG Masih Bisa Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 April 2019 08:35
Amerika Serikat (AS) mulai melunak dalam hal tuntutan kebijakan subsidi China kepada perusahaan milik negara. AS tidak akan banyak protes soal kebijakan ini.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin di tutup naik 0,45% ke level 6.435, Senin (15/04/2019).

Untuk perdagangan hari ini Selasa (16/4/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

Sentimen eksternal, Amerika Serikat (AS) mulai melunak dalam hal tuntutan kebijakan subsidi China kepada perusahaan milik negara. AS tidak akan banyak protes soal kebijakan ini.

AS memilih fokus ke bidang lain yaitu penghapusan kewajiban alih teknologi bagi perusahaan asing, perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual, dan perluasan akses AS ke pasar domestik China.

Sikap AS yang melunak ini membuat pintu damai dagang dengan China menjadi semakin terbuka. Sepertinya jalan menuju ke sana masih relatif lancar, belum ada hambatan yang berarti.

Dari dalam negeri, Indonesia mendapat kado istimewa dari data neraca dagang. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang surplus US$ 540 juta. Nilai ekspor Indonesia turun sebesar 10,01% year-on-year (YoY), sementara nilai impor terkoreksi sebesar 6,76% YoY.

Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal penguatan seiring terbentuknya pola lilin putih pendek (short white candle) pada grafik jenis lilin (candlestick). Terbentuknya pola tersebut karena perdagangan saham kemarin berlangsung direntang sempit.
Sumber: Refinitiv
Meski berakhir di zona hijau, penguatan IHSG sebetulnya belum terlalu meyakinkan mengingat masih bergerak di bawah nilai rata-ratanya selama 5 hari terakhir (moving average/MA5).

Melihat dari tingkat kejenuhannya, ruang penguatan IHSG masih terbuka lebar karena belum memasuki fase jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal stochastic slow.

Ada kemungkinan IHSG kembali bergerak direntang sempit dan berpotensi menguji level penghalang kenaikan (resistance level) terdekatnya yang berada di 6.450.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular