Analisis Teknikal

Tak Kuat Lawan Tekanan, IHSG Terkapar Jelang Akhir Pekan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 April 2019 17:24
Beruntung pelemahan IHSG tidak terlalu dalam karena sektor konsumer bangkit dan menguat 1,08%.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Sempat bergerak di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup pekan dengan koreksi 0,07% ke level 6.405, hari ini Jumat (12/4/2019).

Sektor industri dasar kembali menjadi pembeban utama IHSG dengan koreksi 1,38%, saham-saham pakan ternak dan saham semen yang kembali anjlok menjadi penyebabnya. Beruntung pelemahan IHSG tidak terlalu dalam karena sektor konsumer bangkit dan menguat 1,08%.

Investor asing yang kembali melakukan aksi jual di pasar reguler semakin menambah derita IHSG, asing melakukan jual bersih (net sell) mencapai Rp 614 miliar di pasar reguler. Hal ini menjadikan net sell hari ke-2 secara berturut-turut diikuti dengan peningkatan nilai.

Adapun saham-saham yang paling banyak dilepas asing diantaranya PT Map Aktif Adiperkasa Tbk/MAPA (Rp 571 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 212 miliar/m), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 107 m), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 91 m), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 81 miliar/m).

Aksi jual asing tersebut berdekatan dengan akan diselenggarakannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Sembari menunggu kepastian Pemilu, asing mengalihkan investasinya ke instrumen utang Surat Berharga Negara (SBN) yang dianggap lebih aman. Hari ini asing net buy di SBN sebesar Rp 3,02 triliun.

Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal penguatan meskipun tingkatannya kurang terlalu kuat. IHSG membentuk pola lilin putih pendek (short white candle) pada grafik karena perdagangan berlangsung sempit.
IHSG Melemah Terbatas 0,07%, Jangka Pendek Masih TertekanSumber: Refinitiv
IHSG dalam jangka pendek digambarkan sedang dalam suasana tertekan karena bergerak di bawah nilai rata-ratanya selama lima hari terakhir (moving average/MA5).

Jika dilihat dari tingkat kejenuhannya ruang pelemahan IHSG masih cukup terbuka meski makin terbatas. IHSG digambarkan pada posisi netral atau belum memasuki fase jenuh jualnya (oversold), berdasarkan indikator teknikal stochastic slow.

Potensi pelemahan yang semakin terbatas terlihat dari belum terlewatinya level penahan pelemahannya (support) yang berada di 6.390.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular