Analisis Teknikal

Benar-benar Sedang Galau, IHSG Berpotensi Koreksi Hari Ini

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 April 2019 08:53
Pada penutupan pagi tadi, Dow Jones terkoreksi 0,05%, S&P 500 stagnan dan Nasdaq tergelincir 0,21%.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin anjlok hingga 1,05% ke level 6.410.

Untuk perdagangan hari ini Jumat (12/4/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah terbatas.

Melihat Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) cenderung melemah rasanya IHSG berpotensi terkena imbasnya. Pada penutupan pagi tadi, Dow Jones terkoreksi 0,05%, S&P 500 stagnan dan Nasdaq tergelincir 0,21%.

Pasar dibuat tenang atas hasil Notulensi pasar The Fed yang menunjukkan nada dovish, investor di bursa saham kini mulai mencermati musim laporan keuangan (earnings season).

Hawa di earnings season kuartal I-2019 kurang meyakinkan, karena S&P Global Market Intelligence memperkirakan rata-rata laba emiten turun 3% YoY. Sementara rata-rata laba sepanjang 2019 diperkirakan hanya tumbuh 1,9%, jauh di bawah angka tahun 2018 yang meningkat 22,9%.

Dari dalam negeri, IHSG terkena aksi jual masal (sell off) terutama mengarah pada ketiga sektor yakni industri dasar, konsumer dan aneka industri. Akibatnya sektor manufaktur yang terdiri dari ketiga sektor tersebut amblas 1,68%.

Aksi jual oleh investor asing juga semakin menambah derita IHSG, asing mulai berbalik lebih banyak menjual dari pada membeli. Kemarin, asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) mencapai Rp 410 miliar di pasar reguler.

Belum kondusifnya kondisi geopolitik dunia di tambah dengan semakin dekatnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, membuat pemilik modal asing sedikit menahan diri untuk masuk ke pasar saham.

Secara teknikal, potensi pelemahan IHSG mulai terlihat seiring terbentuknya pola bintang malam (evening star), ini merupakan pola pembalikan arah (reversal) menuju pelemahan.

Sumber: Refinitiv
IHSG digambarkan sedang dalam tekanan karena bergerak di bawah nilai rata-ratanya selama lima hari terakhir (moving average/MA5). Hal ini membuat potensi IHSG kembali terkoreksi hari ini akan terjadi.

Melihat dari tingkat kejenuhannya, ruang pelemahan masih terbuka mengingat IHSG berada di posisi netral atau belum memasuki fase jenuh jualnya (oversold), menurut indikator teknikal stochastic slow.

Namun ada potensi pelemahan IHSG cukup terbatas, mengingat indeks mulai mendekati level penahan penurunannya (support) yang berada di 6.390.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular