Analisis Teknikal

Jelang Penutupan, IHSG Cuma Terkoreksi Tipis

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 April 2019 18:49
Secara sektoral, Keuangan dan industri dasar menjadi sektor yang menahan pelemahan IHSG lebih dalam.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta,CNBC Indonesia - Sempat mencicipi zona hijau pada sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir dengan koreksi tipis sebesar 0,09% ke level 6.478, Rabu (10/4/2019).

IHSG terkoreksi di tengah bursa utama Asia yang di tutup bervariatif. Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,53%, Indeks Shanghai China naik 0,07%, indeks Kospi Korea Selatan terangkat 0,49%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,13% dan Straits Times Singapura naik 0,06%.

Secara sektoral, Keuangan dan industri dasar menjadi sektor yang menahan pelemahan IHSG lebih dalam. Kedua sektor tersebut menyumbang 3,9 poin penguatan IHSG. Sementara itu, sektor lainnya mengalami koreksi meski dengan penurunan yang tidak terlalu dalam.

Sektor konsumer pertumbuhannya mulai minus jika di lihat dari awal tahun, hal ini menandakkan saham-saham di dalamnya cukup terdiskon. Hingga tahun berjalan sektor dengan bobot kedua terbesar IHSG tersebut kinerjanya -0.66%.

Di sisi lain investor asing masih beli bersih (net buy) sebesar Rp 234 miliar di pasar reguler. Masuknya dana-dana asing ke bursa saham menunjukkan prospek IHSG kedepannya dirasa masih akan lebih baik.

Saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini diantaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 166 miliar/m), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 100 m), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 60 m), PT Barito Pacific Tbk/BRPT (Rp 46,36 m).

Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal sedang konsolidasi pergerakan jangka pendek. Kemungkinan esok hari IHSG kembali bergerak fluktuatif seiring terbentuknya pola flat (doji).
Berhasil Tipiskan Koreksi, IHSG Tunjukan Potensi KekuatannyaSumber: Refinitiv
Secara pergerakan IHSG mempunyai kecenderungan menguat karena bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Ruang penguatan IHSG masih cukup terbuka di lihat dari tingkat kejenuhannya, IHSG berada di posisi netral atau belum memasuki fase jenuh jualnya (oversold) berdasarkan indikator teknikal stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular