
Analisis Teknikal
Semua Sektor Menghijau, Sesi II Penguatan IHSG mulai Terbatas
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 April 2019 12:55

Jakarta,CNBC Indonesia - Setelah mengalami tekanan pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai berbalik arah (technical rebound). Hingga penutupan sesi I, IHSG menguat 0,78% ke level 6.475, Selasa (9/4/2019).
Semua sektor menghijau alias "ijo royo-royo" karena pelaku pasar memburu saham-saham murah pada awal perdagangan. IHSG kemarin sempat mengalami koreksi sangat dalam hingga lebih dari 1%, sebelum di tutup dengan koreksi yang menipis.
Sektor keuangan setengah sesi ini menjadi sektor yang paling banyak memberikan sumbangan poin penguatan bagi IHSG, yakni sebanyak 16 poin. Kemudian disusul sektor konsumer yang menyumbang 8,7 poin.
Beberapa saham big caps berikut paling banyak dikoleksi sekaligus motor penggerak IHSG yakni, PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,35%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+0,93%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+1,32%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+4,97%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0.36%).
Selain investor lokal yang kembali masuk ke pasar saham, investor asing juga terus masuk ke pasar saham dengan mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 220 miliar di pasar reguler.
Faktor kestabilan rupiah tampaknya juga menjadi pertimbangan investasi asing untuk menghindari selisih kerugian kurs. Rupiah hingga pukul 12:00 WIB terpantau menguat 0,14% pada level Rp 14.140/$US.
Analisis Teknikal
Penguatan IHSG pada sesi II semakin terbatas karena belum mampu melewati level tertingginya kemarin di 6.484 secara mulus. Level tersebut menjadi penghalang penguatan (resistance level) IHSG yang terdekat.
Terbentuknya pola lilin putih (white candle) mengisyaratkan peluang IHSG berakhir di zona hijau kian terbuka. Apalagi IHSG mulai kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5).
Ruang penguatan IHSG di sisa perdagangan pekan ini belum tertutup jika di lihat dari tingkat kejenuhannya, dikarenakan IHSG belum memasuki fase jenuh jualnya (oversold), mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum yakni stochastic slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Semua sektor menghijau alias "ijo royo-royo" karena pelaku pasar memburu saham-saham murah pada awal perdagangan. IHSG kemarin sempat mengalami koreksi sangat dalam hingga lebih dari 1%, sebelum di tutup dengan koreksi yang menipis.
Sektor keuangan setengah sesi ini menjadi sektor yang paling banyak memberikan sumbangan poin penguatan bagi IHSG, yakni sebanyak 16 poin. Kemudian disusul sektor konsumer yang menyumbang 8,7 poin.
Selain investor lokal yang kembali masuk ke pasar saham, investor asing juga terus masuk ke pasar saham dengan mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 220 miliar di pasar reguler.
Faktor kestabilan rupiah tampaknya juga menjadi pertimbangan investasi asing untuk menghindari selisih kerugian kurs. Rupiah hingga pukul 12:00 WIB terpantau menguat 0,14% pada level Rp 14.140/$US.
Analisis Teknikal
![]() |
Terbentuknya pola lilin putih (white candle) mengisyaratkan peluang IHSG berakhir di zona hijau kian terbuka. Apalagi IHSG mulai kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5).
Ruang penguatan IHSG di sisa perdagangan pekan ini belum tertutup jika di lihat dari tingkat kejenuhannya, dikarenakan IHSG belum memasuki fase jenuh jualnya (oversold), mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum yakni stochastic slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular