
Bangun Inkubator, BRI Bantu 304 Ribu UMKM
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 April 2019 16:23

Bogor, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) identik dengan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus bisnis BRI.
Sebagai catatan, hingga Juni 2018 sekitar 34% komposisi pinjaman perseroan berasal dari mikro. Sedangkan sisanya yakni ritel konsumer (21,3%), konsumer (16,4%), BUMN (14%), hingga korporasi 11,2%.
"Kita terjun di UMKM sudah lama, dan UMKM ini mendominasi portofolio. Kami ingin UMKM tumbuh lebih cepat lagi, apa salahnya kalau kita campur tangan supaya bisa tumbuh lebih cepat," kata Joko Purwanto, Kepala Desk Inkubasi BRI dalam acara temu wartawan di Cipanas, Bogor, Sabtu (6/4/2019).
Oleh karena itu, BRI meluncurkan program pendampingan UMKM yang disebut BRIncubator. "Kami menginkubasi UMKM, memeram. Memberi gizi sehingga keberlangsungan UMKM bisa hidup kembali, naik kelas," kata Joko.
Dalam program tersebut, pendampingan UMKM dibagi menjadi empat tahapan. Pertama adalah pra-inkubasi. Tahapan ini lebih kepada perkenalan basis bisnis.
"Kita punya Rumah Kreatif BUMN (RKB), sudah ada di 54 lokasi. Teman-teman UMKM bisa dolan (main) ke sana, kita datangkan pelaku-pelaku yang ahli. Kita pintarkan, kita terampillan. Di sana juga ada komunitas," jelas Joko.
Tahapan kedua adalah inkubasi. Jika tahapan pra-inkubasi adalah calon pengusaha UMKM masih dalam taraf rencana, maka di tahapan inkubasi sudah mulai lebih serius.
"Inkubasi itu mulai mengelola, manajerial. Membuat proses produksi SOP-nya seperti apa, pemasaran seperti apa, mulai diajari," tutur Joko.
Tahapan ketiga adalah akselerasi. Di tahapan ini, pengusaha UMKM mendapatkan pelatihan yang lebih maju, seperti pengenalan terhadap pemasaran melalui dunia maya.
"Kita kenallan bagaimana menggunakan advertorial yang menjual. Setting tampilan Instagram, Facebook, Google Ads, mulai dikenalkan," demikian Joko.
Kemudian tahapan terakhir adalah rapid growth. Ini sudah tahapan yang lebih maju, di mana BRI mendampingi UMKM yang benar-benar siap bersaing di pasar global.
"Kita pilih dan dampingi selama 3 bulan sampai siap ekspor," ujar Joko.
Menurut Joko, anggota BRIncubator di seluruh RKB pada akhir 2018 sekitar 304.000. BRI menargetkan pertumbuhan anggota 10-15% per tahun.
Pada akhirnya, Joko berharap para peserta BRIncubator menjadi nasabah BRI. Keuntungannya adalah tidak sekedar memperoleh pembiayaan, pengusaha UMKM juga mendapatkan pendampingan.
"Sekarang pembiayaan banyak, termasuk fintech. Kalau tidak digandeng, bisa meleng. Dengan desk ini kita dampingi sehingga (pengusaha UMKM) tidak ke mana-mana," sebut Joko.
(aji/hps) Next Article Eksklusif: BRI Mau Caplok Perusahaan Asuransi Umum di 2019
Sebagai catatan, hingga Juni 2018 sekitar 34% komposisi pinjaman perseroan berasal dari mikro. Sedangkan sisanya yakni ritel konsumer (21,3%), konsumer (16,4%), BUMN (14%), hingga korporasi 11,2%.
"Kita terjun di UMKM sudah lama, dan UMKM ini mendominasi portofolio. Kami ingin UMKM tumbuh lebih cepat lagi, apa salahnya kalau kita campur tangan supaya bisa tumbuh lebih cepat," kata Joko Purwanto, Kepala Desk Inkubasi BRI dalam acara temu wartawan di Cipanas, Bogor, Sabtu (6/4/2019).
Dalam program tersebut, pendampingan UMKM dibagi menjadi empat tahapan. Pertama adalah pra-inkubasi. Tahapan ini lebih kepada perkenalan basis bisnis.
"Kita punya Rumah Kreatif BUMN (RKB), sudah ada di 54 lokasi. Teman-teman UMKM bisa dolan (main) ke sana, kita datangkan pelaku-pelaku yang ahli. Kita pintarkan, kita terampillan. Di sana juga ada komunitas," jelas Joko.
Tahapan kedua adalah inkubasi. Jika tahapan pra-inkubasi adalah calon pengusaha UMKM masih dalam taraf rencana, maka di tahapan inkubasi sudah mulai lebih serius.
"Inkubasi itu mulai mengelola, manajerial. Membuat proses produksi SOP-nya seperti apa, pemasaran seperti apa, mulai diajari," tutur Joko.
Tahapan ketiga adalah akselerasi. Di tahapan ini, pengusaha UMKM mendapatkan pelatihan yang lebih maju, seperti pengenalan terhadap pemasaran melalui dunia maya.
"Kita kenallan bagaimana menggunakan advertorial yang menjual. Setting tampilan Instagram, Facebook, Google Ads, mulai dikenalkan," demikian Joko.
Kemudian tahapan terakhir adalah rapid growth. Ini sudah tahapan yang lebih maju, di mana BRI mendampingi UMKM yang benar-benar siap bersaing di pasar global.
"Kita pilih dan dampingi selama 3 bulan sampai siap ekspor," ujar Joko.
Menurut Joko, anggota BRIncubator di seluruh RKB pada akhir 2018 sekitar 304.000. BRI menargetkan pertumbuhan anggota 10-15% per tahun.
Pada akhirnya, Joko berharap para peserta BRIncubator menjadi nasabah BRI. Keuntungannya adalah tidak sekedar memperoleh pembiayaan, pengusaha UMKM juga mendapatkan pendampingan.
"Sekarang pembiayaan banyak, termasuk fintech. Kalau tidak digandeng, bisa meleng. Dengan desk ini kita dampingi sehingga (pengusaha UMKM) tidak ke mana-mana," sebut Joko.
(aji/hps) Next Article Eksklusif: BRI Mau Caplok Perusahaan Asuransi Umum di 2019
Most Popular