Analisis Teknikal
AS-China Mesra, IHSG Berpotensi Menguat Jelang Akhir Pekan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
05 April 2019 08:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,29% ke level 6.494 setelah melewati libur tengah pekan. Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan penguatan terbatas hari ini, Jumat (5/4/2019).
Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi di tutup dengan penguatan. Dow Jones naik 0,64%, S&P 500 naik 0,21%, dan Nasdaq terkoreksi 0,05%.
Sentimen damai dagang AS-China masih menjadi motor penggerak bursa saham New York. Pelaku pasar semakin optimistis tatkala Presiden AS Donald Trump bertemu Wakil Perdana Menteri Liu ke Gedung Putih.
"Ini akan menjadi kesepakatan yang hebat bagi para petani kami. Teknologi, pencurian hak atas kekayaan intelektual, semuanya tercakup. Tidak ada hal yang terlewatkan," papar Trump kepada jurnalis usai pertemuan dengan Liu, mengutip Reuters.
Penguatan IHSG kemarin didorong sektor finansial yang menguat 1,2% dengan menyumbang 24 poin penguatan. Naiknya saham-saham sektor finansial sejalan dengan penguatan rupiah yang naik 0,28% ke level Rp 14.175/US$, menjadikan rupiah mengalami apresiasi selama 4 hari beruntun.
Secara teknikal, terbentuknya pola white candle mengisyaratkan kontinuitas kenaikan IHSG. Potensi penguatan juga terlihat dari posisi IHSG yang semakin kokoh bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Ruang penguatan IHSG secara momentum juga masih terbuka, IHSG belum menyentuh area jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal yang mengukur tingkat kejenuhan arah pasar yakni indikator Stochastic Slow (SS).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi di tutup dengan penguatan. Dow Jones naik 0,64%, S&P 500 naik 0,21%, dan Nasdaq terkoreksi 0,05%.
Sentimen damai dagang AS-China masih menjadi motor penggerak bursa saham New York. Pelaku pasar semakin optimistis tatkala Presiden AS Donald Trump bertemu Wakil Perdana Menteri Liu ke Gedung Putih.
Penguatan IHSG kemarin didorong sektor finansial yang menguat 1,2% dengan menyumbang 24 poin penguatan. Naiknya saham-saham sektor finansial sejalan dengan penguatan rupiah yang naik 0,28% ke level Rp 14.175/US$, menjadikan rupiah mengalami apresiasi selama 4 hari beruntun.
Secara teknikal, terbentuknya pola white candle mengisyaratkan kontinuitas kenaikan IHSG. Potensi penguatan juga terlihat dari posisi IHSG yang semakin kokoh bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
 Sumber: Refinitiv |
Ruang penguatan IHSG secara momentum juga masih terbuka, IHSG belum menyentuh area jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal yang mengukur tingkat kejenuhan arah pasar yakni indikator Stochastic Slow (SS).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular