
Analisis Teknikal
Terkoreksi di Sesi I, Tenaga IHSG Belum Habis!
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 April 2019 13:32

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara melemah 0,11% ke level 6.461 hingga penutupan sesi I, Senin (1/4/2019). IHSG terkoreksi di tengah bursa saham Asia yang cenderung menguat.
Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,43%, Kospi Korea Selatan menguat 0,59%, Hang Seng Hong Kong terangkat 1,63% dan Shanghai China melonjak 3,2%.
Secara sektoral, infrastruktur menjadi pemberat utama IHSG dengan pelemahan 1,55% dengan sumbangan 11,2 poin. Koreksi hebat pada saham PT Smartren Telecom Tbk (FREN) menjadi penyebab utamanya. Saham telekomunikasi Grup Sinar Mas tersebut anjlok hingga 12,9%.
Investor asing sendiri tercatat masih melakukan pembelian saham (net buy) senilai Rp 79 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan, asing telah masuk Rp 1,44 triliun di pasar yang sama.
Secara teknikal, IHSG pada sesi II berpotensi bergerak di zona hijau melihat grafik intraday yang bergerak lebih tinggi (lower high).
Secara momentum, penguatan tersebut masih memungkinkan karena IHSG belum mencapai level jenuh belinya (overbought). IHSG berpotensi bergerak antara 6.450 hingga 6.500 pada sesi kedua.
Sentimen positif dari China berpotensi membuat IHSG menguat. Data Purchasing Managers Index/PMI China versi Caixin dilaporkan naik ke level 50,8. Level tersebut menggambarkan industri manufaktur China masih cenderung berekspansi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,43%, Kospi Korea Selatan menguat 0,59%, Hang Seng Hong Kong terangkat 1,63% dan Shanghai China melonjak 3,2%.
Secara sektoral, infrastruktur menjadi pemberat utama IHSG dengan pelemahan 1,55% dengan sumbangan 11,2 poin. Koreksi hebat pada saham PT Smartren Telecom Tbk (FREN) menjadi penyebab utamanya. Saham telekomunikasi Grup Sinar Mas tersebut anjlok hingga 12,9%.
Investor asing sendiri tercatat masih melakukan pembelian saham (net buy) senilai Rp 79 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan, asing telah masuk Rp 1,44 triliun di pasar yang sama.
Secara teknikal, IHSG pada sesi II berpotensi bergerak di zona hijau melihat grafik intraday yang bergerak lebih tinggi (lower high).
![]() |
Secara momentum, penguatan tersebut masih memungkinkan karena IHSG belum mencapai level jenuh belinya (overbought). IHSG berpotensi bergerak antara 6.450 hingga 6.500 pada sesi kedua.
Sentimen positif dari China berpotensi membuat IHSG menguat. Data Purchasing Managers Index/PMI China versi Caixin dilaporkan naik ke level 50,8. Level tersebut menggambarkan industri manufaktur China masih cenderung berekspansi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular