Analisis Teknikal

Sentimen Belum Stabil, IHSG Masih Rawan Koreksi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
28 March 2019 09:10
Pada perdagangan hari ini Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali melemah.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah sebesar 0,39% ke level 6.444 pada perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari ini Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali melemah, Kamis (28/3/2019).

Kurang kondusif-nya kondisi pasar global dan hasil analisis secara teknikal menunjukkan potensi pelemahan bagi IHSG. Tiga indeks utama bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kembali di tutup rata-rata melemah pagi tadi.

Dow Jones melemah 0,13%, S&P 500 terkoreksi 0,46%, dan Nasdaq Composite tergelincir 0,63%.

Investor global mulai mencermati lelang obligasi pemerintah AS. Pasalnya, aliran modal yang menuju ke pasar obligasi membuat imbal hasil (yield) bergerak turun hampir di seluruh tenor. Hal ini membuat khawatir karena inversi yield 3 bulan dengan 10 tahun obligasi pemerintah AS masih terjadi.

Dengan adanya lelang tersebut berpotensi memperlebar jarak yield keduanya. Inversi tersebut cukup menyita perhatian karena merupakan pertanda datangnya resesi, yang setidaknya berpotensi terjadi dalam 18 bulan ke depan. Investor pun melepas aset-aset beresiko termasuk saham di Wall Street.

Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan, terbentuknya pola bearish engulfing mengindikasikan potensi pelemahan.
Sumber: Refinitiv

Ruang penurunannya masih terbuka karena IHSG belum memasuki wilayah jenuh jualnya (oversold), jika mengacu pada indikator teknikal yang mengukur tingkat kejenuhan pasar yakni Stochastic Slow (SS).

Jelang bulan politik IHSG bergerak dengan kecenderungan menyamping (sideways). Level pergerakannya antara 6.350-6.550.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular