
Investor Wait and See, Bursa Tokyo Terkoreksi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 March 2019 15:04

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo ditutup turun pada Rabu (27/3/2019), bertolak belakang dengan kinerja Wall Street. Namun, penurunan dibatasi oleh aksi beli setelah terjadi penurunan baru-baru ini di pasar saham.
Indeks acuan Nikkei 225, yang melonjak 2,15% pada perdagangan sebelumnya, turun 0,23% atau 49,66 poin dan ditutup menjadi 21.378,73, sementara indeks Topix yang lebih luas terkoreksi 0,52% atau 8,45 poin, menjadi 1.609,49.
Turunnya harga saham sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa sejumlah saham menjadi ex-dividen dari hari Rabu, yang berarti investor yang membelinya hari ini tidak akan berhak atas pembayaran yang paling baru diumumkan, kata para analis.
Tetapi "beberapa pembelian barang murah mencegah saham jatuh" terlalu signifikan, kata Minami Koura, ahli strategi di Daiwa Securities, dalam sebuah komentar.
Investor juga mengambil sikap sabar atau wait and see menjelang pembicaraan dagang penting antara Amerika Serikat (AS)-China akhir pekan ini, kata mereka.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan mengunjungi Beijing untuk mengadakan putaran baru perundingan perdagangan pada 28-29 Maret. Setelahnya, para negosiator utama China akan menyambangi Amerika Serikat pada bulan April, kata kementerian perdagangan China pekan lalu, mengutip AFP.
Keputusan untuk bolak balik mengadakan perundingan dagang di kedua negara itu terjadi karena Washington dan Beijing tengah mengupayakan kesepakatan dagang untuk mengakhiri perang dagang, di mana para pejabat AS menuntut perubahan besar pada kebijakan industri China.
Dolar diperdagangkan di 110,59 yen di perdagangan Asia, dibandingkan 110,50 yen di New York pada Selasa malam.
Di Tokyo, saham perusahaan pembuat mobil banyak turun, dengan saham Toyota ditutup turun 2,02% menjadi 6.623 yen dan saham Nissan anjlok 3,49% menjadi 925 yen.
Saham Bank juga lebih rendah, di mana saham Sumitomo Mitsui Financial terkoreksi 2,37% menjadi 3.910 yen dan saham Mitsubishi UFJ Financial merosot 1,42% menjadi 553,6 yen.
(hps/hps) Next Article Pertemuan AS-Korut Tak Ada Hasil, Bursa Tokyo Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225, yang melonjak 2,15% pada perdagangan sebelumnya, turun 0,23% atau 49,66 poin dan ditutup menjadi 21.378,73, sementara indeks Topix yang lebih luas terkoreksi 0,52% atau 8,45 poin, menjadi 1.609,49.
Turunnya harga saham sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa sejumlah saham menjadi ex-dividen dari hari Rabu, yang berarti investor yang membelinya hari ini tidak akan berhak atas pembayaran yang paling baru diumumkan, kata para analis.
Investor juga mengambil sikap sabar atau wait and see menjelang pembicaraan dagang penting antara Amerika Serikat (AS)-China akhir pekan ini, kata mereka.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan mengunjungi Beijing untuk mengadakan putaran baru perundingan perdagangan pada 28-29 Maret. Setelahnya, para negosiator utama China akan menyambangi Amerika Serikat pada bulan April, kata kementerian perdagangan China pekan lalu, mengutip AFP.
Keputusan untuk bolak balik mengadakan perundingan dagang di kedua negara itu terjadi karena Washington dan Beijing tengah mengupayakan kesepakatan dagang untuk mengakhiri perang dagang, di mana para pejabat AS menuntut perubahan besar pada kebijakan industri China.
Dolar diperdagangkan di 110,59 yen di perdagangan Asia, dibandingkan 110,50 yen di New York pada Selasa malam.
Di Tokyo, saham perusahaan pembuat mobil banyak turun, dengan saham Toyota ditutup turun 2,02% menjadi 6.623 yen dan saham Nissan anjlok 3,49% menjadi 925 yen.
Saham Bank juga lebih rendah, di mana saham Sumitomo Mitsui Financial terkoreksi 2,37% menjadi 3.910 yen dan saham Mitsubishi UFJ Financial merosot 1,42% menjadi 553,6 yen.
(hps/hps) Next Article Pertemuan AS-Korut Tak Ada Hasil, Bursa Tokyo Terkoreksi
Most Popular