Di Kurs Tengah BI dan Pasar Spot, Dolar AS Tembus Rp 14.200!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2019 10:34
Di Kurs Tengah BI dan Pasar Spot, Dolar AS Tembus Rp 14.200!
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Seperti halnya di pasar spot, dolar AS di kurs tengah BI pun sudah menembus Rp 14.200. 

Pada Rabu (27/3/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.202. Rupiah melemah 0,22% dibandingkan posisi perdagangan hari sebelumnya. 

Tidak cuma di kurs tengah BI, dolar AS di pasar spot juga sudah menembus Rp 14.200. Pada pukul 10:11 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.205 di mana rupiah melemah 0,28% dan menyentuh posisi terlemah sejak 19 Maret. 

Rupiah tidak sendiri karena sebagian besar mata uang utama Asia juga melemah terhadap dolar AS. Namun memang pelemahan rupiah termasuk salah satu yang terdalam di Benua Kuning.

Dengan depresiasi 0,28%, rupiah menjadi mata uang terlemah kedua di Asia, hanya unggul dari baht Thailand. Posisi ini membaik karena sebelumnya rupiah sempat menduduki posisi juru kunci. 


Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 10:18 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Kemarin, rupiah ditutup menguat 0,07% terhadap dolar AS setelah 2 hari beruntun melemah. Namun penguatan kemarin fana belaka, bulan madu yang berakhir lebih awal, karena hari ini rupiah kembali terjebak di zona merah. 


Faktor domestik sepertinya berkontribusi terhadap pelemahan rupiah. Jelang akhir kuartal I, kebutuhan valas korporasi memang biasanya meningkat untuk pembayaran dividen, pembayaran pokok/bunga utang, dan sebagainya. Rupiah pun dilepas untuk mendapatkan valas sehingga nilainya melemah. 

Sementara dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang perkasa. Tidak hanya di Asia, tetapi juga secara global. 

Pada pukul 10:25 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih menguat 0,17%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini melesat 1,19%. 

Penguatan dolar AS sejalan dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Paman Sam. Pada pukul 10:26 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 0,4 basis poin (bps) ke 2,4159%. 

Yield di pasar sekunder akan menjadi acuan dalam penentuan kupon di lelang pasar perdana. Jadwal lelang obligasi pemerintah AS yang terdekat adalah 27 dan 28 Maret waktu setempat.

Jika yield di pasar sekunder naik, maka investor boleh berharap ada kupon yang menarik dalam lelang tersebut. Bersiap-siap mengikuti lelang obligasi, investor pun kembali memburu dolar AS. Peningkatan permintaan membuat nilai mata uang ini menguat. 


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular