Masih Karena AS, Harga Minyak Kembali Terkoreksi

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 March 2019 09:28
Hingga pukul 09:15 WIB, harga minyak Brent  terkoreksi 0,15% ke posisi US$ 67,76/barel, sedangkan light sweet (WTI) terkoreksi 0,15% ke level US$ 59,89/barel
Foto: dok.Pertamina
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah pada perdagangan Jumat pagi ini (22/3/2019) masih berada di zona merah.

Hingga pukul 09:15 WIB, harga minyak Brent kontrak Mei terkoreksi 0,15% ke posisi US$ 67,76/barel, setelah juga melemah 0,93% pada perdagangan Kamis kemarin (21/3/2019).

Adapun jenis light sweet (WTI) kontrak Mei terkoreksi 0,15% ke level US$ 59,89/barel, setelah naik 0,25% kemarin.

Selama sepekan, harga Brent dan WTI masing-masing naik 0,89% dan 2,34% secara point-to-point. Sejak awal tahun, keduanya telah terdongkrak sekitar 28%.



Peningkatan produksi minyak di Amerika Serikat (AS) masih terus membebani pergerakan harga di pasar global.

Pasalnya, saat ini AS sudah menjadi negara dengan jumlah produksi minyak terbesar di dunia, yaitu sebesar 12,1 juta barel/hari. Sejak awal 2018, produksi minyak Negeri Paman Sam telah meningkat sebesar lebih dari 2 juta barel/hari.

Sejak saat itu pula harga minyak terus mendapat tekanan.

Bahkan, ekspor minyak AS meningkat dua kali lipat sepanjang 2018, menjadi lebih dari 3 juta barel/hari.

Sebuah lembaga independen, International Energy Agency (IEA) memprediksi pada tahun 2022 AS akan menjadi net eksportir minyak.

Namun setidaknya, gerakan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya untuk mengurangi pasokan minyak sebesar 1,2 juta barel/hari bisa meredam kekhawatiran banjir pasokan tahun ini.

Beberapa analis juga memperkirakan OPEC dan sekutunya (OPEC+) masih akan tetap menjaga produksi minyak pada level yang rendah pada semester II-2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular