
Analisis Teknikal
Tembus 6.500, Ruang Penguatan IHSG Masih Terbuka!
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 March 2019 18:08

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan penguatan 0,29% ke level 6.501, Kamis (21/3/2019), setelah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 6%.
IHSG menguat bersama dengan bursa-bursa utama Asia lain, Nikkei 225 Jepang (+0,21%), Shanghai Composite China (+0,61%), Kospi Korea Selatan (+0,94%) dan Straits Times Singapura (+0,12%).
Data Bursa Efek Indonesia mencatat, transaksi IHSG sore ini mencapai Rp 8,7 triliun termasuk transaksi investor asing yang mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp 72 miliar di pasar reguler.
Adapun sektor industri dasar serta properti masih menjadi penggerak utama IHSG hari ini.
Sebanyak 5 besar emiten yang menjadi penggerak utama IHSG yakni, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+6,79%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+3,63%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+5,18%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,6%) dan PT Barito Pacific Tbk/BRPT (+4,23%).
Sentimen positif yang menghinggapi kedua sektor tersebut datang dari kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate di angka 6%.
Maklum, jika suku bunga dinaikkan akan membebani pemilik rumah yang mencicil menggunakan instrumen KPR.
Secara teknikal, IHSG masih kokoh di jalur kenaikan jangka pendek. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama 5 hari (moving average five/MA5).
IHSG masih di jalur lanjutan penguatan seiring terbentuknya pola flat (doji) yang terbentuk pada grafik.
Secara momentum ruang penguatan IHSG masih cukup terbuka, dikarenakan belum memasuki level jenuh beli (overbought), mengacu pada indikator teknikal stochastic slow yang mengukur tingkat kejenuhan arah gerak.
Pelaku pasar kini mencermati pertemuan dari para pemimpin Uni Eropa. Rencananya pertemuan tersebut akan membahas waktu tambahan bagi Inggris yang akan keluar dari Eropa (Brexit) yang semestinya sudah harus keluar pada 30 Maret mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
IHSG menguat bersama dengan bursa-bursa utama Asia lain, Nikkei 225 Jepang (+0,21%), Shanghai Composite China (+0,61%), Kospi Korea Selatan (+0,94%) dan Straits Times Singapura (+0,12%).
Data Bursa Efek Indonesia mencatat, transaksi IHSG sore ini mencapai Rp 8,7 triliun termasuk transaksi investor asing yang mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp 72 miliar di pasar reguler.
Sebanyak 5 besar emiten yang menjadi penggerak utama IHSG yakni, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+6,79%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+3,63%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+5,18%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,6%) dan PT Barito Pacific Tbk/BRPT (+4,23%).
Sentimen positif yang menghinggapi kedua sektor tersebut datang dari kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate di angka 6%.
Maklum, jika suku bunga dinaikkan akan membebani pemilik rumah yang mencicil menggunakan instrumen KPR.
Secara teknikal, IHSG masih kokoh di jalur kenaikan jangka pendek. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama 5 hari (moving average five/MA5).
![]() |
IHSG masih di jalur lanjutan penguatan seiring terbentuknya pola flat (doji) yang terbentuk pada grafik.
Secara momentum ruang penguatan IHSG masih cukup terbuka, dikarenakan belum memasuki level jenuh beli (overbought), mengacu pada indikator teknikal stochastic slow yang mengukur tingkat kejenuhan arah gerak.
Pelaku pasar kini mencermati pertemuan dari para pemimpin Uni Eropa. Rencananya pertemuan tersebut akan membahas waktu tambahan bagi Inggris yang akan keluar dari Eropa (Brexit) yang semestinya sudah harus keluar pada 30 Maret mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular