Analisis Teknikal

Profit Taking Landa Saham Konsumer, Koreksi IHSG Berlanjut

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 March 2019 13:23
Aksi ambil untung (profit taking) mewarnai perdagangan setengah hari pertama setelah IHSG mengalami kenaikan empat hari berturut-turut.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga penutupan sesi I melemah 0,46% ke level 6.478, Selasa (19/3/2019). Aksi ambil untung (profit taking) mewarnai perdagangan setengah hari pertama setelah IHSG mengalami kenaikan empat hari berturut-turut.

Profit taking banyak dilakukan investor dalam negeri karena investor asing masih membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 63 miliar di pasar reguler.

Adapun saham-saham yang banyak di koleksi asing, yakni ASII (Rp 53 miliar), BMRI (Rp 24 miliar), INKP (Rp 24 miliar), BBCA (Rp 23 miliar) dan JPFA (Rp 18 miliar).

Banyaknya saham-saham sektor konsumer yang terkoreksi membawa IHSG ke zona merah, karena itu sektor konsumer melemah 0,88% dan memberikan poin pelemahan terbanyak yakni 11 poin.

Tekanan yang datang dari sektor konsumer tersebut berpotensi berlanjut dikarenakan sentimen pembahasan mengenai tembakau di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang sedang berlangsung. Hal ini berpotensi menunda keputusan investor untuk masuk ke sektor konsumer sembari menunggu kepastian.

Secara teknikal, IHSG berpotensi tutup di zona merah. Pola bearish engulfing memberikan tanda-tanda akan pelemahan IHSG.
Profit Taking & Pelemahan Saham Konsumer tekan IHSG Sesi ISumber: IHSG (Refinitiv)

Pelemahan IHSG masih berpotensi berlanjut dikarenakan IHSG cukup dekat dengan level jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal yang mengukur kejenuhan pasar yakni stochastic slow.

Level 6.461 akan menjadi level penahan penurunan (support level) IHSG yang cukup kuat. Pelemahan IHSG diyakini akan cenderung terbatas ketika mendekati level tersebut karenakan IHSG masih bergerak di atas rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5), atau cenderung menguat dalam jangka pendek.
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular