
Analisis Teknikal
Kondisi Global Lebih Positif, IHSG Beri Sinyal Positif Lagi
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
14 March 2019 08:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin mampu bangkit dari keterpurukan tiga hari beruntun dengan menguat 0,37% ke level 6.377, Rabu (13/3/2019).
Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat.
Penguatan Bursa wallstreet Amerika Serikat (AS) pada penutupan pagi tadi berpotensi memberikan dampak positif bagi IHSG. Dow Jones naik 0,58%, S&P 500 naik 0,69%, dan Nasdaq Composite juga naik 0,69%.
Rilis data inflasi di tingkat produsen (Producer Price Index/PPI) bulan Februari menghasilkan kenaikan hanya 1,9% secara year-on-year (YoY), menjadikan kenaikan terendah sejak bulan Juni 2017.
Laju inflasi produsen yang 'jinak' tersebut cukup disyukuri para pelaku pasar, pasalnya Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) akan berpikir ulang untuk menaikkan suku bunga acuan.
Investor AS juga menemukan harapan karena parlemen Inggris menolak No Deal Brexit. Dalam voting pagi tadi, hasilnya adalah 321 berbanding 278 untuk kemenangan menolak No Deal Brexit dalam kondisi apapun.
Dari dalam negeri, faktor global khususnya dari Britania Raya yang membaik membuat investor tak lagi bersikap menunggu "wait and see" untuk kembali masuk ke pasar saham. Oleh karena itu, perdagangan berlangsung lebih ramai dari biasanya, transaksi tercatat Rp 8,9 triliun, jauh lebih besar dari nilai sebelumnya yang hanya Rp 7,2 triliun.
Secara teknikal, IHSG masih pada fase penurunan jangka menengahnya. IHSG masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima puluh hari (moving average/MA50).
Terbentuk pola piercing pada perdagangan kemarin memberikan harapan pada IHSG untuk berbalik menguat. Ruang pelemahannya sebenarnya sudah cukup terbatas, mengingat indeks telah memasuki level jenuh jualnya (overbought), menurut indikator teknikal bersifat momentum stochastik slow yang mengukur tingkat kejenuhan.
Di sisi lain, potensi penguatan IHSG kemungkinan akan terbatas mengingat indeks masih bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat.
Penguatan Bursa wallstreet Amerika Serikat (AS) pada penutupan pagi tadi berpotensi memberikan dampak positif bagi IHSG. Dow Jones naik 0,58%, S&P 500 naik 0,69%, dan Nasdaq Composite juga naik 0,69%.
Laju inflasi produsen yang 'jinak' tersebut cukup disyukuri para pelaku pasar, pasalnya Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) akan berpikir ulang untuk menaikkan suku bunga acuan.
Investor AS juga menemukan harapan karena parlemen Inggris menolak No Deal Brexit. Dalam voting pagi tadi, hasilnya adalah 321 berbanding 278 untuk kemenangan menolak No Deal Brexit dalam kondisi apapun.
Dari dalam negeri, faktor global khususnya dari Britania Raya yang membaik membuat investor tak lagi bersikap menunggu "wait and see" untuk kembali masuk ke pasar saham. Oleh karena itu, perdagangan berlangsung lebih ramai dari biasanya, transaksi tercatat Rp 8,9 triliun, jauh lebih besar dari nilai sebelumnya yang hanya Rp 7,2 triliun.
Secara teknikal, IHSG masih pada fase penurunan jangka menengahnya. IHSG masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima puluh hari (moving average/MA50).
![]() |
Terbentuk pola piercing pada perdagangan kemarin memberikan harapan pada IHSG untuk berbalik menguat. Ruang pelemahannya sebenarnya sudah cukup terbatas, mengingat indeks telah memasuki level jenuh jualnya (overbought), menurut indikator teknikal bersifat momentum stochastik slow yang mengukur tingkat kejenuhan.
Di sisi lain, potensi penguatan IHSG kemungkinan akan terbatas mengingat indeks masih bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular