Rupiah Perkasa di Kurs Tengah BI, Terbaik Asia di Pasar Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 March 2019 10:24
Rupiah Perkasa di Kurs Tengah BI, Terbaik Asia di Pasar Spot
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Dolar AS kembali bisa didorong ke bawah Rp 14.300. 

Pada Selasa (12/3/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.251. Rupiah menguat 0,51% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 

Penguatan rupiah di kurs tengah BI menjadi penyejuk karena sebelumnya melemah 2 hari beruntun. Dolar AS yang kemarin masih berada di kisaran Rp 14.300 kini bisa diturunkan ke bawah itu. 

 

Performa rupiah di pasar spot juga cukup memuaskan. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.255 di mana rupiah menguat 0,21%. 

Seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah menebal. Pada pukul 10:07 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.245 di mana rupiah menguat 0,28%. 

Tidak sekadar menguat, apresiasi rupiah juga menjadi yang terbaik di Asia. Ya, dalam urusan menguat terhadap dolar AS, rupiah adalah raja Asia. 


Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:08 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Satu lagi sentimen positif bagi rupiah adalah jelang lelang obligasi pemerintah. Hari ini, pemerintah berencana melelang 7 seri surat utang dengan target indikatif Rp 15 triliun. Namun pemerintah membuka peluang untuk menaikkan jumlahnya dua kali lipat. 

Obligasi pemerintah Indonesia memberikan imbalan yang cukup menggiurkan. Untuk tenor 10 tahun, misalnya, pemerintah menawarkan kupon 8,25%. Dengan tingkat inflasi yang sampai Februari 'hanya' 2,57% year-on-year (YoY), maka keuntungan riilnya adalah 5,68%. 

Minat investor untuk berpartisipasi dalam lelang menyebabkan permintaan rupiah meningkat. Bertambahnya permintaan tentu menyebabkan rupiah menguat. 

Selain itu, rupiah juga terbantu oleh faktor eksternal yaitu dolar AS yang sedang memasuki fase konsolidasi. Pada pukul 10:15 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,18%. 

Harap maklum, karena dolar AS memang terus menguat akhir-akhir ini. Dollar Index masih menguat 0,42% dalam seminggu terakhir, dan sejak awal tahun kenaikannya hampir 1%. 

Cuan yang didapat dari dolar AS sudah tinggi dan menggoda investor untuk mencairkannya. Tekanan jual yang melanda dolar AS membuat mata uang Negeri Paman Sam melemah.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular