Penjualan Ritel di Atas Ekspektasi, Wall Street Akan Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 March 2019 21:20
Wall Street akan cenderung dibuka menguat pada perdagangan pertama di pekan ini.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan cenderung dibuka menguat pada perdagangan pertama di pekan ini. Kontrak futures S&P 500 dan Nasdaq Composite mengimplikasikan kenaikan masing-masing sebesar 7 dan 26 poin, sementara indeks Dow Jones diimplikasikan melemah sebesar 147 poin.

Rilis data ekonomi yang oke berhasil membangkitkan mood investor untuk mengoleksi instrumen berisiko seperti saham. Pada hari ini, penjualan barang-barang ritel di AS periode Februari 2019 diumumkan tumbuh sebesar 0,2% MoM, mengalahkan konsensus yang memperkirakan tidak ada perubahan, seperti dilansir dari Forex Factory.

Rilis data tersebut lantas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar yang sempat mengira bahwa perekonomian AS akan mengalami hard landing pada tahun ini. Pasalnya pada hari Jumat lalu (8/3/2018), penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian AS periode Februari diumumkan sebanyak 20.000 saja, sangat jauh di bawah konsensus yang sebanyak 180.000, seperti dilansir dari Forex Factory. Penciptaan lapangan kerja pada bulan lalu menjadi yang terendah sejak September 2017.

Lebih lanjut, suntikan energi bagi bursa saham Negeri Paman Sam datang dari membuncahnya optimisme terkait damai dagang AS-China. Beijing menegaskan pihaknya bekerja siang dan malam demi terciptanya kesepakatan dagang dengan AS. Bahkan, China sudah mulai bicara soal menghapus pengenaan bea masuk.

"Bea masuk menurunkan kepercayaan investor dan membuat korporasi menunda investasinya. Sekarang, kedua pihak bekerja keras untuk mencapai kesepakatan. Semua itu bertujuan untuk menghapus bea masuk sehingga perdagangan AS-China menjadi normal kembali," jelas Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, mengutip Reuters.

Dari kubu AS, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan China telah menciptakan kemajuan. Kudlow juga mengungkapkan optimismenya bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bisa bertemu pada akhir bulan ini atau awal bulan depan di resor golf Mar-a-Lago, Florida, AS.

"Tak ada yang pasti, namun ada banyak perbincangan," kata Kudlow, dilansir dari CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Selepas Libur, Wall Street Berpotensi ke Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular