
Duh! Data Lapangan Kerja Rendah, Wall Street Akan Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 March 2019 21:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di Wall Street tampaknya akan menutup perdagangan pekan ini dengan suram.
Kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 218 poin pada saat pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (8/3/2019), sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan turun masing-masing sebesar 21 dan 72 poin.
Pelaku pasar berbondong-bondong melepas saham di Negeri Paman Sam seiring dengan rilis data tenaga kerja AS yang begitu mengecewakan.
Sekitar setengah jam yang lalu, penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian periode Februari diumumkan sebanyak 20.000 saja, sangat jauh di bawah konsensus yang sebanyak 180.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Memang, tingkat pengangguran berhasil ditekan ke level 3,8%, dari yang sebelumnya 3,9%. Namun jika lemahnya penciptaan lapangan kerja berlanjut ke depannya, tingkat pengangguran di AS bisa melonjak.
Rilis data ini lantas kian mengonfirmasi bahwa perekonomian dunia sedang berada dalam siklus perlambatan. Hari ini, ekspor China periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 20,7% secara tahunan, jauh lebih dalam dibandingkan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 4,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor turun hingga 5,2%, juga lebih dalam dari ekspektasi yakni penurunan sebesar 1,4%.
Kemarin (7/3/2019), European Central Bank (ECB) memutuskan untuk memangkas habis target pertumbuhan ekonomi zona Euro untuk tahun ini menjadi 1,1%, dari yang sebelumnya 1,7%. Target pertumbuhan untuk tahun depan juga dipangkas menjadi 1,6%, dari yang sebelumnya 1,7%.
"Kehadiran dari ketidakpastian terkait dengan faktor-faktor geopolitik, ancaman dari proteksionisme, dan kerentanan di negara-negara berkembang nampak telah mempengaruhi sentimen ekonomi [di Zona Euro]," papar Gubernur ECB Mario Draghi dalam konferensi pers usai rapat, mengutip CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street
Kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 218 poin pada saat pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (8/3/2019), sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan turun masing-masing sebesar 21 dan 72 poin.
Pelaku pasar berbondong-bondong melepas saham di Negeri Paman Sam seiring dengan rilis data tenaga kerja AS yang begitu mengecewakan.
Sekitar setengah jam yang lalu, penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian periode Februari diumumkan sebanyak 20.000 saja, sangat jauh di bawah konsensus yang sebanyak 180.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Memang, tingkat pengangguran berhasil ditekan ke level 3,8%, dari yang sebelumnya 3,9%. Namun jika lemahnya penciptaan lapangan kerja berlanjut ke depannya, tingkat pengangguran di AS bisa melonjak.
![]() |
Rilis data ini lantas kian mengonfirmasi bahwa perekonomian dunia sedang berada dalam siklus perlambatan. Hari ini, ekspor China periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 20,7% secara tahunan, jauh lebih dalam dibandingkan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 4,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor turun hingga 5,2%, juga lebih dalam dari ekspektasi yakni penurunan sebesar 1,4%.
Kemarin (7/3/2019), European Central Bank (ECB) memutuskan untuk memangkas habis target pertumbuhan ekonomi zona Euro untuk tahun ini menjadi 1,1%, dari yang sebelumnya 1,7%. Target pertumbuhan untuk tahun depan juga dipangkas menjadi 1,6%, dari yang sebelumnya 1,7%.
"Kehadiran dari ketidakpastian terkait dengan faktor-faktor geopolitik, ancaman dari proteksionisme, dan kerentanan di negara-negara berkembang nampak telah mempengaruhi sentimen ekonomi [di Zona Euro]," papar Gubernur ECB Mario Draghi dalam konferensi pers usai rapat, mengutip CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street
Most Popular