Analisis Teknikal

Ditekan dari Luar, IHSG Tak Bisa Berbuat Banyak di Zona Merah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
05 March 2019 13:33
Ditekan dari Luar, IHSG Tak Bisa Berbuat Banyak di Zona Merah
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I melemah cukup dalam hingga 1,11% ke level 6.416, Selasa (5/3/2019). Bursa saham domestik tenggelam bersama dengan Bursa Utama Asia yang cenderung bergerak di teritori negatif.

Hingga berita ini di muat, Indeks Nikkei 225 melemah 0,55%, Shanghai menguat hanya 0,08%, Hang Seng koreksi 0,25%, Kospi juga terkoreksi 0,53%.

Sektor finansial dan konsumer sebagai penggerak utama IHSG berlomba-lomba menyumbang poin pelemahan bagi IHSG masing-masing 22 dan 18 poin.

Pelaku pasar semakin gencar melepas portofolio mereka mereka dikarenakan tensi geopolitik yang masih terjadi ditambah dengan data-data perekonomian global yang belum membaik.

Pagi dini hari tadi, bursa saham New York rata-rata melemah disebabkan rilis data ekonomi yang kurang memuaskan. Biro Sensus AS melaporkan, belanja konstruksi pada December 2018 turun 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Jauh memburuk dibandingkan pencapaian November yang naik 0,8%.

Selama 2018, belanja konstruksi naik 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski naik, tetapi angka tersebut adalah laju paling lemah sejak 2011.

Melihat tensi geopolitik seperti pertemuan Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara yang berakhir nihil, serta sikap pejabat AS yang cukup keras terhadap China membuat investor global cenderung melepas instrumen beresiko seperti saham.

Akibatnya IHSG terkena dampak aksi jual baik dari investor domestik maupun asing. Asing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 447 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak di jual diantaranya LPPF (Rp 170 miliar), BMRI (Rp 98 miliar), BBCA (Rp 46 miliar), ASII (Rp 41 miliar). Secara teknikal, IHSG telah masuk pada fase penurunan jangka pendek. Penurunan IHSG hari sudah dapat diperkirakan sejak tadi pagi ketika di buka melemah 0,04%. Selanjutnya pelemahannya bertambah hingga 1% lebih pada penutupan sesi I.

Terbentuknya pola bintang malam (evening star) pada grafik menunjukkan bahwa IHSG akan mengalami penurunan. Berdasarkan grafik harian (intraday chart), IHSG pada sesi II berpotensi masih tertekan dengan pelemahannya berpotensi tertahan (support) di level 6.400.
Sumber: Refinitiv
Dalam jangka pendek, IHSG masih menunjukkan potensi pelemahan karena bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5). Ruang pelemahannya masih terbuka mengingat indeks belum memasuki wilayah jenuh jualnya (oversold) menurut indikator teknikal stochastic slow.  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular